Harga BBM naik, tarif taksi ikut melonjak
Sigit mengaku timnya sudah mempersiapkan semua rencana terkait besaran kenaikan harga BBM.
Perusahaan taksi segmen reguler dan premium, PT Blue Bird, sudah menyiapkan skenario bila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan. Langkah penyesuaian tarif akan diambil, seperti pengalaman pada 2013.
"Sesuai pengalaman kami, setiap ada kenaikan harga BBM selalu terjadi kenaikan tarif," kata Wakil Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono di Jakarta, Jumat (3/10).
Berkaca pada kenaikan harga BBM tahun lalu, perseroan langsung menambah tarif hingga 22 persen, lantaran beban operasional meningkat. Mayoritas armada taksi warna biru ini menggunakan premium.
"Kan 2013 kenaikan BBM 44 persen, jadi kita naiknya (tarif) 20-22 persen," ujarnya.
Perseroan tidak mempermasalahkan bila Presiden Terpilih Joko Widodo menaikkan harga BBM pada November 2014, seperti desas-desus beredar selama ini. Sigit mengaku timnya sudah mempersiapkan semua rencana, entah harga premium dan solar apakah akan naik Rp 1.000 per liter atau langsung Rp 3.000 per liter.
"Ini kenaikan BBM kan belum pasti, kita pasti lakukan suatu langkah untuk lakukan antisipasi. Kan dari pemerintah belum tahu naiknya berapa. Kalau naiknya sama kaya tahun lalu, naiknya pun sama," ungkapnya.
Langkah lain dari manajemen Blue Bird untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM adalah melakukan efisiensi serta perawatan yang berkala. Sehingga ongkos perawatan tiap unit taksi lebih ringan.
"Kita lakukan efisiensi, perawatan juga. Jadi maintenance kita jalankan terus," kata Sigit.