Harga BBM tak naik, BI yakin inflasi 2015 di bawah 3,6 persen
Bank sentral melihat pada tahun ini tidak ada gejolak yang menyebabkan lonjakan inflasi.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi hingga akhir 2015 di bawah 3,6 persen. Bank sentral melihat pada tahun ini tidak ada gejolak yang menyebabkan lonjakan inflasi seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hasil pemantauan BI pada minggu pertama bulan ini, tingkat inflasi masih berada pada kisaran 0,13 persen. Angka ini dinilai masih berada pada level aman.
"Kemungkinan itu akhir tahun ini lebih rendah seperti dari yang kita perkirakan sebelumnya," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (12/11).
BI sebelumnya memperkirakan tingkat inflasi pada tahun ini sebesar 3,6 persen. Namun, jika melihat tren pada dua bulan ke depan, Perry optimis tingkat inflasi akan berada di bawah 3,6 persen.
"Ini mulai bulan ini, pengaruh base effectnya kan hilang, jadi mulai bulan ini year on year-nya akan lebih rendah dari 5 persen," ungkapnya.
Baca juga:
BI: Warga Manado menangis jika makan tanpa cabai
Subsidi listrik dicabut, BPS sebut efek inflasi bakal terasa 3 bulan
Inflasi rendah, Menko Darmin sebut BI bisa turunkan suku bunga acuan
Deflasi Oktober, Darmin nilai daya beli masyarakat membaik
Cabai, tarif listrik, hingga Solar sumbang deflasi Oktober 2015
Oktober 2015, BPS catat deflasi 0,08 persen
Tahun ini, Gubernur BI yakin inflasi di bawah 4 persen
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.