Harga beras di Cilacap dan Banyumas masih tinggi
Harga beras di Cilacap dan Banyumas masih tinggi. Meski berulang kali menggelar operasi pasar (OP), harga beras di beberapa wilayah di Jawa Tengah masih terhitung tinggi. Harga beras yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) ada di daerah selatan, di antaranya Banyumas dan Cilacap.
Meski berulang kali menggelar operasi pasar (OP), harga beras di beberapa wilayah di Jawa Tengah masih terhitung tinggi. Harga beras yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) ada di daerah selatan, di antaranya Banyumas dan Cilacap.
Kepala Perum Bulog Divre Jateng, Djoni Nur Ashari menjelaskan, harga beras kelas medium di dua daerah tersebut masih berkutat pada angka Rp 10.500 per kilogram. Sedangkan harga beras kelas premium masih Rp 13.250 per kilogram.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
-
Apa yang dijual oleh nenek Niah? Nenek yang bernama Niah itu hidup sendirian dan harus bekerja untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Nenek Jualan Rujak Tengah Malam Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @xbankriba memperlihatkan seorang nenek sepuh bernama Niah yang ketiduran di pinggir jalan saat tengah malam.
"Itu masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang Rp 9.450," kata Djoni, Selasa (30/1).
Menurutnya, naiknya harga beras karena terjadi paceklik sejak Oktober sampai Februari nanti. Di sisi lain, tingkat konsumsi rumah tangga selama ini juga tinggi. "Karena konsumsinya ketat, otomatis harganya ikut naik," ungkapnya.
Djoni mengungkapkan, harga beras tinggi hanya terjadi di Cilacap dan Banyumas. Sementara di daerah lain, sudah turun dan mulai mendekati HET. Di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Peterongan Semarang, Pasar Legi Solo, dan Pasar Tegal Pagi harga beras medium Rp 9.500 per kilogram.
"Ya dengan dilakukan operasi pasar jadinya harganya turun. Kami kan sudah menggelontorkan beras 25 ribu ton di semua daerah untuk operasi pasar sejak pertengahan Januari. Sekali operasi pasar jumlahnya bervariasi tergantung permintaan pasar, kalau ada yang laku 2 ton maka kami tambah lagi pasokannya," terangnya.
Ia memperkirakan musim panen raya di Jawa Tengah akan berlangsung mulai pertengahan Februari sampai akhir April nanti. Sebab, ia menyebut bahwa para petani juga sudah panen secara bertahap di Kabupaten Demak, Kabupaten Sragen bagian timur, serta Kudus. Saat ini harga gabah kering mulai berangsur turun dari semula Rp 5.600, kini menjadi Rp 5.300 per kilogram.
Baca juga:
Pemerintah diminta jangan klaim stok beras surplus namun masih impor
Sandi sebut harga beras bakal turun & warga bisa bernapas lega
Ada 27.500 ton di Pasar Induk, stok beras Jakarta dipastikan aman
Curhat masyarakat kenaikan harga beras tembus Rp 13.000 per kilogram
Harga beras mahal, penghasilan pedagang di Pasar Tebet turun 30 persen
Mengaku surplus, Pemprov Bali tolak rencana impor beras
Curhat pedagang harga beras masih mahal