Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya
Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional, Rachmi Widiriani mengakui harga beras di Indonesia saat ini mengalami kenaikan signifikan. Menurutnya, harga beras domestik lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, dan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Rachmi menjelaskan bahwa biaya produksi beras di dalam negeri memang telah meningkat. Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka. Saat ini, harga gabah yang diterima petani bahkan melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP), memberikan keuntungan bagi mereka.
- Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
- Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat
- Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
- Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'
"Kalau kita perhatikan memang betul harga beras di dalam negeri saat ini tinggi, tapi memang biaya produksinya juga sudah tinggi, sehingga kalau kita runtut dari cost factor produksi beras di dalam negeri, kalau kita perhatikan memang tinggi, jadi petani juga berhak mendapatkan keuntungan. Dan saat ini sebetulnya saat-saat yang membahagiakan petani, karena harga gabah mereka dibeli di atas HPP," kata Rachmi kepada media, Kamis (19/9).
Rachmi melanjutkan Nilai Tukar Petani (NTP) untuk tanaman pangan saat ini berada pada posisi yang baik, mencerminkan kondisi yang menguntungkan bagi para petani. Namun, pemerintah perlu memastikan konsumen juga dapat mengakses beras dengan harga yang terjangkau dan berkualitas.
"Jadi kita juga lihat NTP petani, khususnya tanaman pangan, saat ini juga bagus. Mungkin dalam 10 tahun terakhir, saat ini NTP petani untuk tanaman pangan tinggi, artinya pemerintah harus hadir di tengah-tengah. Petani mendapatkan harga bagus, kemudian di konsumen, juga masyarakat konsumen dapat mengakses beras dengan harga yang terjangkau dengan kualitas yang baik," terangnya.
Solusi Mengatasi Tingginya Harga
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah harga ini adalah dengan meningkatkan kualitas benih. Dia menekankan pentingnya penggunaan benih berkualitas agar produktivitas lahan pertanian meningkat, yang pada gilirannya dapat menstabilkan harga beras. Efisiensi dalam produksi juga perlu diperhatikan agar petani mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Kalau kita lihat bahwa benih menjadi salah satu faktor pengungkit yang harus betul-betul menjadi perhatian kita bersama. Kalau benihnya bagus, nanti produktifitasnya meningkat, maka produksi satuan lahan itu juga meningkat, petani akan mendapatkan gen atau hasil dari penjualannya lebih bagus," jelas dia.
Sehingga, seiring dengan perbaikan yang dilakukan dan semakin luasnya lahan pertanian, harga beras diharapkan dapat stabil. Namun, penting bagi petani untuk tetap mendapatkan keuntungan dari usaha mereka.
Tak hanya itu, efisiensi dalam produksi juga perlu diterapkan, dengan meningkatnya produktivitas, petani akan meraih dua keuntungan yakni harga yang baik dan pendapatan yang meningkat.
"Lama-lama harganya akan stabil. Kita tunggu saja, semoga perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan dan sedang dilakukan saat ini bisa terus meningkatkan produksifitas petani," tandasnya.