Harga beras melonjak, pedagang bantah jadi biang kerok
"Kami tidak menimbun beras. Kami juga mengalami penurunan omzet hampir dua pertiga."
Pedagang beras membantah jadi biang kerok melonjaknya harga beras belakangan ini. Mereka menyebut penaikan harga beras murni lantaran seretnya pasokan dari daerah penghasil.
"Kami tidak menimbun beras. Kami juga mengalami penurunan omzet hampir dua pertiga," ujar Ayong, pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2).
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Bagaimana Indonesia ingin meningkatkan indeks tanam dan produksi beras nasional? Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui sejumla program. Program yang dijalankan antara lain Perluasan areal tanam melalui program, Optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunann dan Peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.
-
Apa yang terjadi dengan konsumsi beras di Indonesia selama 20 tahun terakhir? Berdasarkan analisa Tauhid, tren peralihan konsumsi beras sudah terjadi sekitar 20 tahun terakhir.
-
Kapan Panbers terbentuk? Uniknya, band bergenre pop, rock and roll melayu ini berdiri di Surabaya pada tahun 1963.
-
Kapan beras mulai ada di Indonesia? Menurut catatan sejarah, kabarnya beras sudah mulai ada di tanah air sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha, jauh sebelum Indonesia itu sendiri terbentuk.
Ayong mengaku hanya mendapat pasokan beras sebesar 10 juta ton per hari. Turun dari biasanya 30 juta ton per hari.
"Dari Sumedang barangnya tidak ada, panennya gagal, ya begini jadinya," jelas dia.
Hal senada diungkapkan Fauzan, distributor beras ke Pasar Induk Cipinang. Penaikan harga beras disebabkan oleh berkurangnya pasokan beras dari daerah.
Dia mencontohkan, saat ini, lahan padinya di Sumedang, Jawa Barat, hanya bisa menghasilkan 2 kuintal beras dalam sekali panen. Turun drastis dari biasanya 3 ton beras.
"Pasokannya memang lagi berkurang, karena panennya gagal. Jadi kemarin pas mau berbuah, terus hujan besar terus menerus," ungkapnya. "Kami tidak menimbun, panen saja selalu gagal."
(mdk/yud)