Harga Beras Mulai Merangkak Naik di Oktober 2021
Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung, harga beras di penggilingan pada Oktober 2021 sebesar Rp 9.173 per kilogram (Kg). Jumlah itu naik 0,31 persen secara bulanan dibanding September 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung, harga beras di penggilingan pada Oktober 2021 sebesar Rp 9.173 per kilogram (Kg). Jumlah itu naik 0,31 persen secara bulanan dibanding September 2021.
"Terlihat pada bulan Oktober ini, harga beras di penggilingan secara month to month naik 0,31 persen. Namun demikian kalau kita bandingkan pada bulan Oktober tahun lalu turun 4,54 persen," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Senin (1/11).
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
Margo mencatat, harga beras sejak tingkat pengolahan secara rata-rata memang terjadi kenaikan pada Oktober lalu. Seperti untuk gabah petani atau gabah kering panen (GKP) yang naik 1,32 persen secara bulanan dibanding September 2021.
Diikuti oleh harga beras di penggilingan yang juga melonjak 0,31 persen, sementara harga beras di tingkat grosir juga mencatat kenaikan 0,15 persen.
"Sedangkan beras pada tingkat eceran secara month to month mengalami penurunan sebesar -0,10 persen," sambung Margo.
Margo pun menyampaikan, kenaikan juga turut terjadi pada Indikator Harga Perdagangan Besar (IHPB) untuk sektor industri, yang mengalami peningkatan sebesar 0,34 persen.
"Penyebab utama kenaikan untuk sektor industri karena adanya kenaikan harga untuk minyak goreng, daging ayam ras, rokok kretek dan filter, lalu semen," papar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mayoritas Beras Alami Kenaikan Harga Sepanjang Mei 2021
Data BPS: Harga Gabah Petani dan Beras Premium Turun di April 2021
Harga Gabah Anjlok karena Banyak Sawah Terendam Banjir
Data BPS: Harga Beras Kualitas Premium Naik di Desember 2020
Harga Beras Diprediksi Stabil Hingga 2021
September 2020, BPS Catat Harga Gabah di Tingkat Petani Naik 1,53 Persen
Data BPS: Harga Beras Naik Sepanjang Agustus 2020