Harga daging ayam dan telur masih tinggi, satgas pangan Mojokerto turun tangan
Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri melakukan sidak ke pasar tradisional Mojosari, Mojokerto, Jatim, untuk memantau kenaikan harga ayam potong dan telur yang terus merangkak naik. Tim gabungan Polres Mojokerto dan Dinas terkait ini, masih menyelidiki penyebab naiknya harga kebutuhan pokok tersebut.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang terdiri melakukan sidak ke pasar tradisional Mojosari, Mojokerto, Jatim, untuk memantau kenaikan harga ayam potong dan telur yang terus merangkak naik. Tim gabungan Polres Mojokerto dan Dinas terkait ini, masih menyelidiki penyebab naiknya harga kebutuhan pokok tersebut.
"Sementara dari keterangan para pedagang di pasar tradisional, kenaikan harga karena pasokan dari produsen berkurang. Tapi kita tetap melakukan penyelidikan adanya kemungkinan sebab lain," kata AKBP Leonardus Simarmata, Kapolres Mojokerto, Senin (16/7).
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga telur ayam di Pasar Induk Rau Serang mengalami kenaikan? "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
-
Apa saja jenis-jenis ayam Bangkok yang harganya mahal? Berikut jenis ayam Bangkok mahal dengan harga bikin melongo: Ayam Bangkok Ai Jae Jenis ayam Bangkok yang pertama adalah ayam Bangkok Ai Jae asli dari Thailand. Ayam Bangkok yang satu ini secara penampilan sebenarnya seperti ayam Bangkok pada umumnya. Namun pencinta ayam Bangkok pasti akan mengenali perbedaannya.Ayam Bangkok Ai Jae menjadi ayam Bangkok termahal di dunia, di mana ia dihargai senilai sekitar Rp1,2 miliar. Ayam Bangkok Campuran Tiga Darah Jenis ayam Bangkok berikutnya yaitu ayam Bangkok campuran tiga darah. Maksudnya ayam ini campuran rasa ayam bangkok, ayam birma dan ayam Saigon. Selain campuran tersebut berpengaruh pada penampilannya, campuran tiga darah itu juga diyakini menurunkan sifat unggul dari masing-masing ras.Meski tidak sefantastis harga ayam Bangkok Ai Jae, namun bagi Anda yang hanya ingin memeliharanya sebagai hobi, Anda perlu merogoh kocek sekitar Rp350 juta untuk memilikinya. Ayam Cemani Jenis ayam Bangkok selanjutnya adalah ayam Cemani, yakni ayam Bangkok asli Indonesia. Ayam cemani sangat mudah dikenali dari penampilannya, sebab seluruh tubuhnya berwarna hitam.Keunikan tersebut membuatnya memiliki harga selangit yang tak tanggung-tanggung. Harga ayam Bangkok Cemani ini bekisar antara Rp25 juta hingga Rp40 juta bergantung dari umurnya. Ayam Brahma Jenis ayam Bangkok satu ini berasal dari India. Ayam Brahma memiliki penampilan yang cantik di mana bulunya didominasi warna putih bersih. Warna hitamnya hanya ada pada bulu ekornya dan lehernya.Menariknya pula, kedua kaki ayam Brahma juga dipenuhi bulu putih sehingga terlihat seperti memakai celana. Selain ayam Brahma putih, ada pula ayam Brahma emas, ayam Brahma emas didominasi bulu berwarna cokelat cerah yang lebat. Ayam Brahma memiliki tinggi rata-rata 70 cm, sebagai perbandingan ayam kampung hanya memiliki tinggi 40 cm. Sehingga ayam Brahma tampak seperti ayam raksasa. Harga ayam Bangkok Brahma dibanderol hingga Rp7 jutaan bergantung dari umur dan bobotnya.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Menurutnya, dari pantauan di pasar legi Mojosari, harga daging ayam dan telur terus merangkak naik. Bahkan sekarang ini daging ayam potong sudah tembus Rp 38.000 per kilogram.
"Dari pantauan di pasar, kenaikan terasa sejak 4 hari terakhir. Telur yang sebelumnya Rp 30 ribu per kilo naik jadi Rp 34 ribu per kilo. Daging ayam sebelumnya Rp 30 ribu per kilo menjadi Rp 38 ribu per kilogram," jelas Leo.
Tim Satgas Pangan masih mencari penyebab berkurangnya pasokan telur dan daging ayam ke pedagang. Karena dikhawatirkan selain berkurangnya produksi ada faktor lain yang mengarah pada permainan pedagang.
"Kita mengantisipasi adanya pedagang nakal yang mengarah pada aksi-aksi penimbunan untuk menaikkan harga. Kalau ada yang terbukti, kita tindak tegas," jelasnya.
Kabid Pangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto Edy Sutikno mengatakan, kenaikan harga telur dan daging ayam belum signifikan. Namun pihaknya sudah melakukan antisipasi jika lonjakan harga sudah di atas batas kewajaran.
"Kalau nanti kenaikan harga kebutuhan pokok sudah di atas batas kewajaran, upaya kita melakukan operasi pasar murah untuk menstabilkan harga. Sejauh ini kenaikan harga belum signifikan," kata Edy.
Baca juga:
Harga cabai dan telur terus meroket
Ayam potong langka di Pekanbaru, sejumlah pedagang terpaksa tutup toko
Harga jengkol tembus Rp 80.000 per Kg, pedagang sulit dapatkan pasokan
Mendag Enggar kumpulkan stakeholder pangan atasi gejolak harga telur ayam
Pemprov Jabar beberkan alasan harga daging ayam meroket
Terus meroket, harga daging ayam tembus Rp 40.000 per Kg