Harga gas 12 kg mahal, gas 3 kg laris manis
Kenaikan harga gas 12 kg dan fenomena larisnya gas 3 kg dikhawatirkan memicu kelangkaan gas bersubsidi.
Kenaikan harga gas 12 kg membuat warga Kota Medan mulai beralih menggunakan gas bersubsidi atau gas ukuran 3 kg. Distributor dan agen penjual mengkhawatirkan fenomena ini lantaran bisa memicu kelangkaan gas 3 kg.
Saat ini, harga gas 12 kg di Kota Medan dijual antara Rp 130.000-135.000 per tabung. Harganya naik 62,5 persen dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 80.000 per tabung. Sedangkan harga gas ukuran 3 kg dijual Rp 15.000 per tabung.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Kenapa Pertamina melakukan pengujian ulang terhadap tabung gas elpiji? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
-
Berapa banyak LPG 3 kg yang ditambahkan Pertamina? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
"Karena selisihnya jauh sekali, sebagian warga yang biasa menggunakan tabung 12 kg beralih ke tabung gas 3 kg," kata Satria, distributor gas di Jalan AR Hakim, Medan, Jumat (3/1).
Fenomena migrasi penggunaan gas dari 12 kg menjadi 3 kg juga terpaksa dilakukan sejumlah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Salah satunya Iskandar, pedagang makanan dan minuman di Jalan Agus Salim, Medan. Dia memilih menggunakan gas 3 kg yang harganya jauh lebih murah dibanding gas 12 kg.
"Kalau dihitung, harga gas 12 kg bisa lebih dari 2 kali lipat dari yang 3 kg. Dulu biar supaya tidak sulit mengganti-ganti, kami pakai yang 12 kg, karena selisihnya nggak begitu besar. Tapi sekarang, terpaksalah beralih," ucap Iskandar.
Berbeda dengan Iskandar, pemilik usaha pembuatan roti rumahan Wasisno justru memilih tetap menggunakan gas 12 kg kendati harganya melonjak tajam. Dia punya alasan sendiri. Produksi roti akan terganggu jika memakai tabung elpiji 3 kg.
"Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan industri kecil. Kalau gas naik, ada kemungkinan kami juga terpaksa menaikkan harga. Ini akan menyulitkan kami," kata Wasisno, pemilik usaha pembuatan roti rumahan di Jalan Teratai, Medan.
Kenaikan harga gas 12 kg dan fenomena larisnya gas 3 kg dikhawatirkan memicu kelangkaan gas bersubsidi. Sebelum kenaikan harga gas 12 kg, gas bersubsidi juga sulit didapat di pasaran. "Di tempat saya, yang ukuran 3 kg tinggal sedikit. Mudah-mudahan segera pasokan segera datang," kata Syakiruddin, agen gas di Jalan Karya Cilincing, Medan.
Baca juga:
Harga LPG 12 kg tinggi, cegah lonjakan konsumsi LPG subsidi
Elpiji 12 kg, pemerintah salahkan Pertamina tetapkan harga
Gas 12 kg mahal, Pertamina khawatir warga Aceh pilih pakai 3 kg
Di Banda Aceh, elpiji 12 kg dibanderol Rp 150 ribu
Kenaikan harga gas 12 kg bisa bikin orang miskin makin banyak