Harga makin mahal, gas elpiji 12 kg tak laku
Penjualan gas elpiji di agen resmi Pertamina mengalami penurunan 30-40 persen.
Tingginya harga gas elpiji 12kg secara tidak langsung menggerus penjualan gas non-subsidi itu. Agen elpiji resmi Pertamina yakni PT Wuwu Sakti mencatat, penjualan gas elpiji 12kg mengalami penurunan hingga 40 persen.
Staf Administrasi PT Wuwu Saktu, Herma mengatakan, sejak Pertamina menaikkan harga jual gas elpiji 12kg per 1 Januari 2014, banyak konsumen yang akhirnya beralih membeli gas elpiji kemasan 3kg.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Apa yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video yang beredar? Dalam tayangannya, perekam video menyatakan bahwa mengelem karet tabung akan membuat gas lebih tahan lama.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Bagaimana cara yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video tersebut? Awalnya sang perekam mengambil rubber seal atau karet segel yang berada di lubang tabung gas kemudian membalurinya dengan lem G, perekam video kemudian memasukkan kembali karet segel ke tempat semula.
-
Kapan dugaan mark up harga pengadaan gas air mata terjadi? Terkait dengan paper projectil launcher tahun 2022 dan tahun 2023, dugaan indikasi Mark up (penggelembungan harga) ini mencapai sekitar Rp26 miliar," ujar Agus melalui keterangannya.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
"Penjualan kami turun antara 30-40 persen sejak tanggal 1 Januari kemarin," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (6/1).
Dia menceritakan, konsumennya selalu mengeluhkan naiknya harga gas elpiji 12kg. Terlebih, lingkungan tempatnya berjualan di kawasan Bintaro yang rata-rata menggunakan elpiji 12kg.
"Kami selalu mengatakan kenaikan harga ini memang dari pusat, maka dari itu saya juga terkadang susah menjelaskan kepada konsumen, meski banyak konsumen yang marah-marah dan mengeluh," jelas dia.
Herma mengatakan, pihaknya menjual gas elpiji 12 Kg seharga Rp 120.000 per tabung. "Memang bervariasi harga-harga, antara Rp 120.000 yang pasti sesuai dengan kebijakan Pertamina," ungkapnya.
Meski banyak masyarakat yang beralih ke gas elpiji 3kg, belum ada tambahan pasokan dari agen resmi elpiji khusus 3kg yakni PT Yasri di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.
"Pasokannya belum bertambah, seperti biasa berjalan normal," ujar Staf Gudang, Hamin.
Seperti diketahui sebelumnya Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir beralasan kenaikan ini diputuskan menyusul tingginya harga pokok elpiji di pasar. Perusahaan juga berdalih turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan kerugian keuangan yang semakin besar.
Harga pokok perolehan elpiji selama ini rata-rata meningkat menjadi USD873. Dengan konsumsi Elpiji non subsidi kemasan 12 kg tahun 2013 mencapai 977.000 ton serta pelemahan nilai tukar rupiah, Pertamina memperkirakan kerugian yang ditanggung perusahaan mencapai lebih dari Rp7,7 triliun.
(mdk/noe)