Harga Minyak Goreng Kemasan di Pasar Tradisional Masih Mahal
Minyak goreng masih sulit ditemukan di beberapa toko ritel modern yang dekat dengan rumahnya, sehingga terpaksa membeli minyak goreng di pasar tradisional karena stok minyaknya habis.
Harga minyak goreng kemasan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Jember, Jawa Timur tercatat masih tinggi, yakni berkisar Rp18.000-Rp20.000 per liter. Harga masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.
"Harga minyak goreng kemasan 2 liter di pasar tradisional hingga saat ini masih mahal yakni Rp40.000 dan harganya belum turun seperti di ritel toko modern dan supermarket," kata Haryati salah seorang pembeli minyak goreng di Pasar Tanjung Jember, Senin (7/2).
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Apa yang dibutuhkan untuk menjernihkan minyak goreng? Dengan menambahkan satu peralatan yang umumnya ada di dapur, minyak goreng dapat kembali jernih.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Siapa yang bertanya tentang minyak goreng dalam iklan tersebut? Dalam potret ini, Aaliyah terlihat berinteraksi dengan sang ayah dan bertanya tentang minyak goreng yang dia bawa sebelumnya.
-
Di mana Nasi Goreng Parahyangan awalnya dijual? Mengutip laman Redigest.id, nasi goreng Parahyangan mulanya merupakan menu khas kereta api Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta – Bandung dan sebaliknya.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Menurutnya, minyak goreng masih sulit ditemukan di beberapa toko ritel modern yang dekat dengan rumahnya, sehingga terpaksa membeli minyak goreng di pasar tradisional karena stok minyaknya habis.
"Kebetulan minyak goreng di rumah habis, kemudian saya mencari di Indomaret dan Alfamart di dekat rumah tidak ada, sehingga saya terpaksa beli minyak goreng kemasan 2 liter di Pasar Tanjung sekalian belanja," tuturnya.
Dia berharap harga minyak goreng di pasar tradisional bisa turun sesuai dengan ketentuan pemerintah yakni Rp14.000 per liter seperti di sejumlah toko ritel modern.
Stok Lama
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember Bambang Saputro mengatakan harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional masih berkisar Rp18.000-Rp20.000 karena yang dijual masih stok lama.
"Mereka masih membeli minyak goreng kemasan dengan harga di atas Rp14.000 per liter, sehingga menjual kepada konsumen sesuai dengan harga yang dibelinya di distributor," katanya.
Dia mengatakan hasil survei petugas terkait harga minyak goreng di beberapa pasar tradisional pada 7 Februari 2022 yakni di Pasar Tegalbesar sebesar Rp18.000 per liter, di Pasar Tanjung Rp20.000 per liter, dan di Pasar Kreyongan Rp14.500 per liter.
"Beberapa toko swalayan dan ritel berjaringan di Jember sudah menerapkan satu harga minyak goreng sesuai dengan kebijakan pemerintah di antaranya di Alfamart, Indomaret, Golden Market, Pertokoan Roxy, dan Hypermart," ujarnya.
Bambang mengatakan harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional masih terpantau stabil seperti beras premium berkisar Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, gula pasir berkisar Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, telur ayam ras Rp18.000 hingga Rp19.000 per kilogram.
(mdk/idr)