Harga minyak rendah, BPK nilai Pertamina harus turunkan harga BBM
Anggota BPK Achsanul Kosasih mengatakan, dengan harga minyak dunia yang rendah, seharusnya ini bisa menjadi pertimbangan Pertamina untuk menekan lagi harga BBM, agar juga bisa mendorong ekonomi masyarakat. Keuntungan PT Pertamina (Persero) dari jualan BBM subsidi mencapai Rp 8.3 triliun.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memandang dengan kondisi harga minyak dunia yang masih terus turun. Hal ini memungkinkan PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM.
Anggota BPK Achsanul Kosasih mengatakan, dengan harga minyak dunia yang rendah, seharusnya ini bisa menjadi pertimbangan Pertamina untuk menekan lagi harga BBM, agar juga bisa mendorong ekonomi masyarakat.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
"Ya memang dengan harga minyak yang turun ini, memang disatu sisi, Pertamina sangat diuntungkan ya. Apalagi kan untungnya juga dia besar. Seharusnya masih bisa turun lagi itu, untuk BBMnya. Agar masyarakat bisa turut menikmati," kata Achsanul di Jakarta, Kamis (29/9).
Berdasarkan laporan keuangan Pertamina di semester I, keuntungan PT Pertamina (Persero) dari jualan BBM subsidi mencapai Rp 8,3 triliun. Hal itu dinilai sangat besar untuk kondisi harga minyak dunia yang masih fluktuatif.
Untuk itu, katanya, tidak sepantasnya Pertamina menangguk untung besar dari jualan BBM subsidi sehingga rakyat banyak menjadi korban.
Dalam laporan keuangan di semester I-2016 terungkap bahwa Pertamina meraih untung hingga USD 755 juta dari pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) dan penugasan (kerosene, elpiji 3 kg, solar dan premium non Jamali).
Rinciannya, keuntungan dari penjualan BBM PSO dan penugasan mencapai USD 637 juta atau sekitar Rp 8,3 triliun dan dari LPG 3 kg sebesar USD 117 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Dalam penjelasannya, Pertamina menyatakan bahwa laba usaha BBM PSO 449,9 persen lebih tinggi dibandingkan periode sama 2015. Tingginya kenaikan laba ini disebabkan oleh rendahnya biaya produk sejalan dengan penurunan harga MOPS (Mid Oils Platts Singapore) dan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang merupakan komponen pembentuk biaya produk.
Realisasi ICP di semester I-2016 hanya USD 36,16 per barel, jauh dibawah RKAP Pertamina sebesar USD 50 per barel. Maka dengan modal harga minyak yang rendah dan menjual BBM dan LPG subsidi di harga tinggi, Pertamina mampu mengantongi EBITDA sebesar USD 4,1 miliar, dengan EBITDA margin 23,9 persen atau 128 persen dari RKAP yang dirancang perusahaan. Sementara laba bersihnya mencapai USD 1,83 miliar, 113 persen lebih tinggi dari RKAP perseroan.
Baca juga:
1 Oktober, Premium turun jadi Rp 6.150 & solar naik Rp 5.750/liter
Ini kata Pertamina soal harga BBM turun bulan depan
DPR soal untung jual BBM subsidi: Pertamina jangan bebani rakyat
Pertamina target produksi minyak 700.000 barel per hari di 2019
Bos Pertamina minta ESDM juga terapkan mandatori B20 di SPBU asing
Kebijakan B20 bikin ekspor kelapa sawit meningkat
Pemerintah beri sanksi jika penyalur BBM tak gunakan biodiesel