Harga sekilo jengkol lebih mahal dibanding seekor ayam
Harga jengkol mencapai Rp 50.000 per kilogram.
Harga jengkol di pasar tradisional Jakarta mengalami kenaikan yang cukup tinggi, bahkan harganya lebih mahal di banding ayam potong.
Pantauan merdeka.com, saat ini, harga jengkol mencapai Rp 50.000 per kilogram , sedangkan ayam potong perekornya hanya Rp 41.000 per ekor ukuran besar.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sarang walet bisa mahal? Sarang walet menjadi salah satu komoditas alam yang paling berharga, serta simbol kemewahan dan kesehatan yang diakui di seluruh dunia. Kebutuhan Dunia Menariknya, Indonesia merupakan penyumbang terbanyak kebutuhan sarang walet dunia, angkanya mencapai 80 persen.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
"kalau buat harga enggak bakalan bisa stabil, dari siapa saja yang ngejabat enggak bakalan bisa segitu-gitu aja harganya. Harga tergantung dari panennya, kalau lagi banyak ya murah, kalau lagi langka ya harganya tinggi," ujar salah satu pedagang, As di Pasar Minggu, Jakarta, Senin (18/4).
Menurutnya, harga normal jengkol per kilogram biasanya hanya mencapai Rp 20.000, dan biasanya terjadi saat musim panen jengkol yang terjadi di kalimantan.
Akibat kenaikan harga yang cukup tinggi, para pedagang terpaksa mengurangi stok dagangannya. Biasa per hari menyediakan barang hingga 150 kilogram kini hanya sekitar 30 kilogram.
Sebelumnya, seorang pedagang warteg di Jalan Menteng, Kota Bogor, Jawa Barat, mengeluh selama tiga hari terakhir ini ia tidak dapat menyajikan hidangan semur jengkol kepada pelanggannya, karena harganya mahal.
"Harga jengkol lebih mahal dari harga ayam," kata Tuti (35), Jumat (11/3).
Menurut Tuti, harga jengkol naik drastis yang biasanya dari Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram. Sementara harga ayam potong per kilonya hanya Rp 30.000.
"Kalau Rp 35.000 mana sanggup saya beli, padahal banyak yang menanyakan jengkol. Tapi saya tidak kuat belinya," kata dia seperti dikutip Antara.
Tuti yang sudah berjualan warteg sejak 2003 ini biasa membeli jengkol atas permintaan pelanggannya. Untuk berbelanja kebutuhan warteg dia belanja di Pasar Jambu Dua. Sehari dia biasa membeli dua kilogram.
Laporan: Sofia Ulfa
Baca juga:
Harga jengkol lebih mahal dari ayam, pedagang warteg menjerit
Di Serang harga jengkol tembus Rp 55 ribu, lebih mahal dari ayam
Harga jengkol di Waykanan capai Rp 40 ribu per kilogram
Harga jengkol di Jambi capai Rp 55 ribu per kilogram
Jelang puasa, harga jengkol kembali naik
SBY tak di garis depan saat harga daging, cabe & jengkol meroket