Harga tanah di kawasan industri pinggir Jakarta naik 40 persen
Pengembang properti ramai-ramai bangun hunian terintegrasi buat pekerja.
Saat ini, pekerja di sekitar kawasan industri di pinggiran jakarta telah menjadi target pasar properti potensial. Para pengembang properti ramai-ramai membangun hunian terintegrasi di Bekasi, Cikarang, dan Karawang.
Selain membangun rumah susun atau tapak, pengembang juga menyediakan pusat belanja, rumah sakit, sarana pendidikan. Kemudian fasilitas olahraga, rekreasi, pusat kuliner, dan hotel.
-
Kenapa harga tanah dan rumah di Indonesia semakin mahal? Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, khususnya di kota-kota besar, mengakibatkan ketersediaan lahan atau tanah semakin terbatas. Dampaknya, harga rumah dan tanah yang naik setiap tahunnya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
-
Kenapa Indonesia rentan terhadap gempa bumi? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Mengapa Hartono bersaudara melebarkan bisnis ke sektor properti? Belum puas bisnis tersebut, kakak beradik ini melebarkan sayap lagi ke bisnis properti.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Ini berakibat harga tanah di kawasan tersebut meningkat hingga di atas 40 persen.
Direktur Executive Indonesia Properti Watch Ali Tranghanda mengungkapkan harga tanah di kawasan industri Cikarang itu empat tahun lalu hanya Rp 400 ribu per meter persegi. Tahun lalu, melonjak hingga sekitar Rp 1,3 juta-Rp 3 juta per meter persegi.
"Nanti ya kita lihat lebih dari itu. Pada 2015 seharusnya tahunnya industri, kalau tidak ada gangguan," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/12).
Menurut Ali, penaikan harga BBM subsidi tidak membuat pasar properti terpukul. Ini lantaran dampaknya tidak sebesar jika tarif listri naik.
"Service charge naik semua loh. Sewa office naik semua. Kalau tidak dia tidak bisa operasional buat bayar listrik. Itu dari gedung. Dari konsumen pun kan naik lagi. BBM malah tidak pengaruh," jelas dia.
(mdk/yud)