Hartanya Ambles Rp177 T dalam Sehari, Prajogo Pangestu Masih Jadi Orang Terkaya di Asia
Per hari ini, kekayaan Prajogo Pangestu mencapai Rp673 triliun.
Per hari ini, kekayaan Prajogo Pangestu mencapai Rp673 triliun.
- Prajogo Pangestu, Mantan Sopir Angkot Masuk Daftar 22 Orang Terkaya Dunia dengan Kekayaan Rp1.145 Triliun
- Orang Paling Kaya se-ASEAN Ternyata Ada di Indonesia, Jumlahnya Ada 4 Orang
- Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Rp1.000 Triliun, Sumbernya Ternyata dari Bisnis Ini
- Fakta Sosok Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Tamatan SMP yang Pernah Jadi Sopir Angkot
Hartanya Ambles Rp177 T dalam Sehari, Prajogo Pangestu Masih Jadi Orang Terkaya di Asia
Triliuner Indonesia, Prajogo Pangestu, masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia menurut Forbes. Per tanggal 11 Januari 2024, kekayaannya mencapai Rp673 triliun.
Kendati demikian, nilai tersebut justru mengalami kemerosotan. Pada Selasa (9/1) kekayaan Prajogo ambles USD11,4 miliar atau setara Rp177 triliun, dalam sehari. Anjloknya nilai kekayaan Prajogo dipicu harga saham Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Pacific (sebelumnya bernama Chandra Asri Petrochemical), turun 20 persen.
"Kekayaan raja petrokimia dan energi ini turun lebih dari seperlima atau USD11,4 miliar dalam satu hari karena sahamnya," demikian ulasan Forbes, dikutip pada Kamis (11/1).
Sebelum harga saham Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Pacific turun, kekayaan taipan yang pernah menjadi sopir angkot itu mencapai Rp832 triliun.
Kendati kekayaan Prajogo turun cukup drastis dalam sehari, dia tetap menjadi orang paling kaya di Indonesia bahkan di tingkat Asia.
Pada bulan Desember, Barito Renewables, yang merupakan produsen energi panas bumi terbesar di Indonesia, menandatangani perjanjian melalui anak perusahaannya dengan UPC Renewables Asia Pacific Holdings dan ACEN Renewables International.
Prajogo melalui Barito Renewables mengakuisisi UPC Sidrap Bayu Energy, salah satu produsen energi angin terbesar di negara ini dengan kapasitas sebesar 75 MW. Nilai akuisisi Masih dirahasiakan. Diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2024.
Kekayaan taipan yang memiliki nama asli Phang Djoen Phen itu berasal dari gurita bisnis di sektor energi, yaitu;
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia ini didirikan oleh Prajogo pada tahun 1979. Perusahaan memproduksi beragam palet Olefin (etilena, propilena, py-gas dan campuran C4), Poliolefin (polietilen dan polipropilena), Styrene monomer dan Butadiene, termasuk produk sampingannya, melalui CAP, perusahaan petrokimia terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia.
Pabrik CAP berlokasi strategis di Ciwandan, Cilegon, Provinsi Banten, memberikan akses mudah bagi pelanggan utamanya dan akses ke pelabuhan perairan dalam.
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 atas inisiasi sejumlah pengusaha seperti Peter F Gontha, Prajogo, Bambang Trihatmojo. Tujuannya, agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan petrokimia secara mandiri tanpa bergantung dengan impor.
3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Barito Renewables Energy merupakan bagian dari Barito Pacific. Barito Renewables fokus terhadap strategi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan lebih bersih dan menekan emisi.
Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka.
Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886MW, mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.
4. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Perusahaan ini didirikan pada Agustus 2008 dan bergerak di bidang pertambangan batubara melalui anak usahanya, yakni PT Tamtama Perkasa.
Pada 2011, Tamtama mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara untuk jangka waktu 20 tahun. Luas wilayah konsesi mencapai 9.540 hektar (Ha) dan berlokasi di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Adapun kapasitas produksi Tamtama saat ini mencapai 1 juta ton per tahun, dengan produk yang dihasilkan adalah batubara termal. Tamtama Perkasa kemudian beroperasi penuh pada tahun 2013 dan menjadi sumber pendapatan utama CUAN.
Merdeka.com