Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2024, Tapi Hartanya Berkurang
Merujuk data Forbes real time Rabu (7/2), Prajogo berada di peringkat ke-29 sebagai orang paling kaya di dunia.
Merujuk data Forbes real time Rabu (7/2), Prajogo berada di peringkat ke-29 sebagai orang paling kaya di dunia.
Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2024, Tapi Hartanya Berkurang
Harta Kekayaan Prajogo Pangestu Berkurang di Awal Tahun 2024
Konglomerat Prajogo Pangestu masih mempertahankan posisinya sebagai orang paling kaya di Indonesia.
Merujuk data Forbes real time Rabu (7/2), Prajogo berada di peringkat ke-29 sebagai orang paling kaya di dunia.
Pada grafik terlihat, dalam sehari nilai kekayaan Prajogo bertambah USD3,3 miliar atau sekitar Rp51 triliun dengan nilai kurs Rp15.678 per dolar Amerika Serikat.
Dengan demikian, total kekayaan Prajogo sudah menembus USD42,1 miliar, atau setara Rp660 triliun jika merujuk nilai tukar rupiah hari ini yaitu Rp15.687.
Hanya saja, jika dilihat berdasarkan data Desember 2023, nilai kekayaan Prajogo saat ini sebenarnya menurun.
Melansir laman real time Forbes pada Rabu (6/12) posisi Prajogo berada di peringkat 25 sebagai orang terkaya di dunia. Harta Prajogo sudah menembus USD51,4 miliar, hampir menyentuh Rp800 triliun.
Nilai kekayaannya pada periode Desember itu bertambah USD3,2 miliar atau sekitar Rp50 triliun dengan nilai kurs Rp15.509 per dolar Amerika Serikat.
Kekayaan taipan yang memiliki nama asli Phang Djoen Phen itu berasal dari gurita bisnis di sektor energi, yaitu:
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia ini didirikan oleh Prajogo pada tahun 1979.
Perusahaan memproduksi beragam palet Olefin (etilena, propilena, py-gas dan campuran C4), Poliolefin (polietilen dan polipropilena), Styrene monomer dan Butadiene, termasuk produk sampingannya, melalui CAP, perusahaan petrokimia terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia.
Pabrik CAP berlokasi strategis di Ciwandan, Cilegon, Provinsi Banten, memberikan akses mudah bagi pelanggan utamanya dan akses ke pelabuhan perairan dalam.
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 atas inisiasi sejumlah pengusaha seperti Peter F Gontha, Prajogo, Bambang Trihatmojo.
Tujuannya, agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan petrokimia secara mandiri tanpa bergantung dengan impor.
3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Barito Renewables Energy merupakan bagian dari Barito Pacific.
Barito Renewables fokus terhadap strategi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan lebih bersih dan menekan emisi.
Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka.
Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat,
dengan total kapasitas terpasang sebesar 886MW, mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.
merdeka.com
4. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Perusahaan ini didirikan pada Agustus 2008 dan bergerak di bidang pertambangan batubara melalui anak usahanya, yakni PT Tamtama Perkasa.
Pada 2011, Tamtama mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara untuk jangka waktu 20 tahun. Luas wilayah konsesi mencapai 9.540 hektar (Ha) dan berlokasi di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Adapun kapasitas produksi Tamtama saat ini mencapai 1 juta ton per tahun, dengan produk yang dihasilkan adalah batubara termal.
Tamtama Perkasa kemudian beroperasi penuh pada tahun 2013 dan menjadi sumber pendapatan utama CUAN.