Hatta: Kita bangsa bodoh kalau tak bisa alihkan subsidi energi
Kondisi ini akan merugikan pemerintah, sebab alokasi dana untuk membangun infrastruktur jadi berkurang.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menilai subsidi energi di Indonesia masih terlalu besar. Terhitung Rp 272,7 triliun anggaran negara terserap saban tahun buat menyubsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas.
Kondisi ini akan merugikan pemerintah, sebab alokasi dana untuk membangun infrastruktur jadi berkurang. Kendati demikian, dia menolak saran agar pemerintah sesegera mungkin mencabut subsidi energi.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Apa saja yang dilakukan BPH Migas untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan BBM subsidi? Di samping itu, dalam rangka mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan BBM subsidi dan kompensasi, BPH Migas telah mengeluarkan Peraturan BPH Migas Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penerbitan Surat Rekomendasi untuk Pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), dan Peraturan BPH Migas Nomor 1 Tahun 2024 tentang Penyaluran JBT dan JBKP pada Sub Penyalur di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar atau Terpencil.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
"Kita jadi bangsa yang bodoh kalau kita tidak bisa mengalihkan subsidi energi itu. tapi bertahap, enggak ujug-ujug BBM dinaikkan," ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1).
Total subsidi yang digelontorkan tahun lalu sebesar Rp 323 triliun, mayoritas terserap untuk BBM dan gas. Sebagai perbandingan, belanja infrastruktur tahun lalu lebih kecil, hanya sebesar Rp 206 triliun, meski sudah meningkat 6,7 persen dibanding 2012.
Hatta tidak merinci langkah konkret apa untuk membuat pengalihan subsidi energi itu berlangsung secara bertahap. Kendati demikian, dia memastikan bentuknya adalah memperbanyak program-program yang akan langsung dirasakan masyarakat berpenghasilan rendah. Bukan lagi berbasis harga komoditas.
"Subsidi harus tetap diberikan kepada rakyat kita yang membutuhkan subsidi. Cuma caranya kalau subsidi diberikan dalam bentuk harga, yang menikmati belum tentu orang miskin yang membutuhkan," urainya.
Di sisi lain, Hatta mengakui bahwa konsumsi BBM di Tanah Air semakin tidak rasional, seiring pertumbuhan industri otomotif. Alhasil, upaya pengendalian pasokan jadi strategi pemerintah saat ini supaya permintaan tidak terus meningkat, yang ujung-ujungnya membuat subsidi energi membengkak.
Target pemerintah sekarang adalah menjaga supaya pembauran BBM dengan biofuel 10 persen untuk angkutan umum berlangsung efektif mulai tahun ini.
"Peningkatan konsumsi BBM baik yang disubsidi atau tidak akan meningkat 8 persen per tahun. Makanya kebijakan biodiesel harus berhasil, kalau gagal defisit migas tidak tertolong," cetusnya.
(mdk/bim)