Heboh Malaysia Cabut Subsidi Ayam, Harganya Jadi Segini
Harga ayam tertinggi saat ini untuk standar ayam olahan RM9,40 per kilogram (kg) (sekitar Rp31,34 ribu, asumsi Ringgit Malaysia terhadap rupiah 3.334,68).
Untuk mengatasi kenaikan harga Pemerintah Malaysia pun siapkan langkah sebagai antisipasi dampak pencabutan subsidi dan harga ayam.
Heboh Malaysia Cabut Subsidi Ayam, Harganya Jadi Segini
Heboh Malaysia Cabut Subsidi Ayam, Harganya Jadi Segini
Harga ayam di Malaysia diprediksi bakal naik mulai besok 1 November 2023. Hal ini dikarenakan Pemerintah Malaysia akan mencabut subsidi ayam.
Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia, Mohamad Sabu menuturkan, keputusan mencabut subsidi mempertimbangkan tren pasokan saat ini dan harga yang sudah mulai stabil.
- Mahalnya Harga Kebutuhan Pokok, Dedi Mulyadi Melongo Melihat Keluarga Ini Konsumsi Biji Nangka
- Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
- Harga Ayam Potong Tembus Rp90 Ribu, Pemprov DKI Bakal Lakukan Ini
- Ayam Capai Rp40 Ribu Per Kilogram, Ini Daftar Harga Sembako di Pasar Induk Rau Serang
Untuk mengatasi kenaikan harga Pemerintah Malaysia pun siapkan langkah sebagai antisipasi dampak pencabutan subsidi dan harga ayam.
“Sejalan dengan pendekatan penargetkan ulang subsisi secara bertahap, pemerintah telah sepakat subsidi dan pengendalian harga hanya untuk ayam akan dihentikan sepenuhnya mulai 1 November,” ujar Datuk Seri Mohamad dikutip dari Straits Times, Selasa (31/10).
Dia menambahkan, alasan penghentian subsidi ayam dalam jumlah besar adalah untuk kurangi kebocoran subsidi yang saat ini juga dinikmati oleh asing dan kelompok berpenghasilan tinggi.
Harga ayam tertinggi saat ini untuk standar ayam olahan RM9,40 per kilogram (kg) (sekitar Rp31,34 ribu, asumsi Ringgit Malaysia terhadap rupiah 3.334,68). Dengan adanya pencabutan subsidi, maka harga ayam diprediksi naik hingga 45 sen.
merdeka.com
Selain Rupiah, Ringgit Malaysia kini menjadi salah satu mata uang di Asia Tenggara yang mengalami pelemahan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (31/10/2023) Ringgit Malaysia telah berada di dekat level terlemahnya sejak tahun 1998, jatuh hampir 8 persen terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tahun ini.
Pekan lalu, Ringgit Malaysia turun menjadi 4,7958 per dolar AS, menandai nilai terlemah dalam lebih dari 25 tahun.
Penembusan titik terendah tahun 1998 di 4,8850 per dolar akan membawanya ke rekor terendah. Investor Ringgit Malaysia kini berharap bank sentral negara tersebut akan mengambil tindakan untuk mendukung Ringgit.
merdeka.com
Hal ini membuat keputusan kebijakan Bank Negara Malaysia (BNM) pada hari Kamis menjadi fokus, terutama setelah bank sentral Indonesia (BI) dan Filipina baru-baru ini menaikkan suku bunga untuk mendukung mata uang mereka.
Meskipun Bloomberg Economics memperkirakan tidak ada perubahan dalam suku bunga kebijakan BNM, beberapa analis memperkirakan bank sentral akan mengumumkan langkah-langkah lain untuk menyelematkan Ringgit.
“Mungkin ada beberapa kebingungan yang menunjukkan bahwa BNM mewaspadai pergerakan Ringgit yang menyimpang terlalu jauh dari fundamental dan bersifat spekulatif," kata Vishnu Varathan, kepala ekonomi dan strategi di Mizuho Bank Ltd di Singapura.