Hingga Juni 2020, Kimia Farma Sudah Habiskan Belanja Modal 54 Persen
Adapun capex tersebut berasal dari dana internal perusahaan. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan apotek hingga pengembangan produksi produk yang sudah mandatory atau penugasan.
Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo mengatakan, pihaknya menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp547 miliar pada tahun ini. Sekitar 54 persen dari jumlah tersebut sudah dihabiskan hingga Juni 2020.
"Alokasi capex untuk Kimia Farma itu total mencapai Rp547 miliar yang terserap sampai Juni sudah 54 persen," ujar Verdi dalam video conference, Jakarta, Rabu (29/7).
-
Dimana BPOM mendorong industri obat dan makanan untuk memproduksi produk ramah lingkungan? Selain menyelenggarakan forum dialog, dalam rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, BPOM memberikan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang proaktif menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.
-
Dimana fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia diresmikan? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9).
-
Dimana pabrik obat kuno itu ditemukan? Pabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
-
Dimana contoh proses produksi kimiawi dilakukan? Contoh Produksi pada perusahaan obat-obatan, tambang minyak
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
Adapun capex tersebut berasal dari dana internal perusahaan. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan apotek hingga pengembangan produksi produk yang sudah mandatory atau penugasan.
"Sumber dari pendanaan ini dari internal dan akan digunakan untuk pengembangan apotek, klinik, laboratorium klinik, pengembangan bahan baku obat dan pengembangan produksi yang merupakan mandatory," jelas Verdi.
Verdi menegaskan, tahun ini perseroan tidak melakukan ekspansi namun akan melakukan aliansi strategis pengembangan produk yang terkait dengan bisnis inti. Sementara untuk Virus Corona akan ada di luar dari anggaran ini.
"2020 kita tak lakukan ekspansi. Tapi ada aliansi strategis pengembangan produk dan obat yang terkait dengan bisnis intinya. Pengembangan produk sudah dilakukan product development baik itu untuk Covid ataupun non Covid," tandasnya.
Laba Perusahaan
PT Kimia Farma Tbk mencatat laba operasi pada triwulan I-2020 naik 87,94 persen menjadi Rp160,836 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba operasi Kimia Farma pada tahun lalu sebesar Rp85,577 miliar.
"Laba operasi perseroan triwulan I-2020 juga meningkat sebesar 87,9 persen yaitu sebesar Rp160,8 miliar pada triwulan I-2020 dibandingkan periode yang sama sebesar Rp85,6 miliar," kata Dirut Kimia Farma Verdi Budidarmo, Jakarta, Rabu (29/7).
Selanjutnya, pendapatan perseroan hingga triwulan I-2020 tercatat sebesar Rp2,4 triliun atau meningkat 32,37 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp1,8 triliun. EBITDA margin juga meningkat dari Rp133,2 miliar di triwulan I-2019 menjadi Rp246,9 miliar.
Lalu, liabilitas perseroan pada triwulan I-2020 yaitu Rp10,2 triliun atau meningkat 14,29 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp8,9 triliun. Sementara itu, total aset perseroan triwulan I-2020 adalah sebesar Rp17,199 triliun atau meningkat 47,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp11,647 triliun.
"Hal ini sejalan dengan penjelasan mengenai revaluasi aset tanah pada tahun 2019," kata Verdi.