HUT ke-25, BEI didoakan makin banyak perusahaan go public
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-25 hari ini. Sejak didirikan pada 13 Juli 1992, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menembus level tertingginya sepanjang masa di 5.910,23 poin pada penutupan perdagangan Senin (3/7).
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-25 hari ini. Sejak didirikan pada 13 Juli 1992, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menembus level tertingginya sepanjang masa di 5.910,23 poin pada penutupan perdagangan Senin (3/7).
Mantan Direktur Utama BEI periode (1991-2002) Mas Achmad Daniri mengatakan bahwa saat ini BEI sudah mengalami perkembangan pesat sejak berganti nama dari Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia.
"Saya ingat betul dulu transaksi pakai papan dan memindahkan settlement saham itu mengangkatnya pakai truk, untuk penyelesaian transaksi. Saat ini kita tinggal hanya memindah bukukan saja," kata Daniri di gedung BEI, Jakarta, Kamis (13/7).
Dia berharap, di usia BEI yang terus meningkat, akan banyak emiten yang go public. Bukan hanya untuk emiten yang sudah berjalan, namun juga untuk perusahaan rintisan atau startup company yang mulai berkembang di Indonesia.
"Obsesi saya sebenarnya akan sangat menarik kalau misalnya ada orang yang memiliki integritas yang bagus, memiliki ide atau gagasan yang bagus, dan bisa juga go poblic," imbuhnya.
Sehingga, masa-masa kejayaan dari kepemimpinan mantan Komisaris Utama BEJ Marzuki Usman bisa terulang, di mana banyak emiten yang go public.
"Saya kira ide ini akan bisa mempercepat dan lebih banyak lagi yang bisa go public di BEI. Dan saya berharap dulu waktu zaman Pak Marzuki Usman tiada hari tanpa go public dan semoga ini bisa terjadi lagi," pungkas Daniri.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Baca juga:
'Saya panggil perusahaan, bisnisnya di sini tapi listingnya di luar'
IPO perdana, Terregra Asia Energy raup dana segar Rp 110 miliar
Sriwijaya Air jual 25 persen saham ke publik di Juli 2017
5 Fakta tujuan kunjungan Raja Salman dan kemegahan yang menyertainya
Ini tujuan sebenarnya Raja Salman pelesiran ke Indonesia dkk
Ini tahapan kewajiban divestasi saham perusahaan tambang asing
Tahun ini, tiga anak usaha PT PP akan melakukan IPO