IHSG Berpeluang Menguat Didukung Proyeksi Ekonomi Positif IMF
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menguat didukung proyeksi positif perekonomian global oleh Dana Moneter Internasional (IMF). IHSG dibuka menguat 12,91 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.153,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,76 poin atau 0,39 persen
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menguat didukung proyeksi positif perekonomian global oleh Dana Moneter Internasional (IMF). IHSG dibuka menguat 12,91 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.153,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,76 poin atau 0,39 persen ke posisi 970,64.
"Sentimen positif datang dari IMF yang mengumumkan outlook pertumbuhan ekonomi global full year pada 2021 sebesar 5,5 persen, naik 0,3 persen dari perkiraan sebelumnya di Oktober 2020 silam. Sehingga hari ini IHSG berpeluang sedikit melakukan rebound," kata Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan, dikutip Antara di Jakarta, Rabu (27/1).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Bursa saham Indonesia kemarin ditutup melemah 1,89 persen meskipun investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar 251,9 miliar di pasar reguler. Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan turunnya pasar regional.
Selain itu kasus COVID-19 di Indonesia sudah tembus 1 juta kasus dengan penambahan 13.094 kasus baru pada Selasa (26/2) kemarin dan kasus sembuh mencapai 10.868 kasus, sehingga kasus aktif terus naik mencapai 163.526 kasus.
Di sisi lain, bursa saham AS bergerak flat pada perdagangan semalam. Para pelaku pasar masih mewaspadai sebaran kasus COVID-19 yang belum juga mereda di tengah musim laporan keuangan yang baru mulai di AS.
Investor juga sedang menanti arah kebijakan Presiden AS baru, Joe Biden, terhadap perdagangan dengan China. Jika kebijakannya menyerupai kebijakan presiden sebelumnya, maka di khawatirkan perang dagang akan terus terjadi.
Selain itu, investor juga menunggu serangkaian data ekonomi yang datang di minggu ini. Salah satunya adalah hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tentang arah kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed) terkait suku bunga serta pandangan arah kebijakan moneter pada 2021 ini. Selain itu ada data PDB kuartal IV, klaim pengangguran, dan data penjualan rumah baru.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 81,71 poin atau 0,29 persen ke 28.627,89, Indeks Hang Seng naik 66,44 poin atau 0,23 persen ke 29.457,7, dan Indeks Straits Times meningkat 11,45 atau 0,39 persen ke 2.956,97.
Baca juga:
IHSG Dibuka Melemah, 7 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Beli
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Investasi
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham Perusahaan Ini Bisa Jadi Investasi
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham Ini Jadi Andalan
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham Ini Jadi Rekomendasi Analis
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham Ini Laik Jadi Pilihan Beli