IHSG Diprediksi Naik Menanti Rilis Data Ekonomi Global
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Jumat (6/9). Laju indeks masih dibayang-bayangi oleh sentimen global, terutama menanti rilis ekonomi luar negeri.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Jumat (6/9). Laju indeks masih dibayang-bayangi oleh sentimen global, terutama menanti rilis ekonomi luar negeri.
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal, indeks berpeluang menguat terbatas. Investor kini juga menanti rilis ekonomi dari dalam negeri.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Di mana faktor eksternal memengaruhi harga saham? Keadaan Sektor Industri Tertentu Ekonomi dalam Negeri Secara Keseluruhan Faktor naik turunnya harga saham juga bisa berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi makro di sebuah negara. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mendorong perusahaan untuk memiliki kinerja yang prima sehingga harga saham pun cenderung baik. Berbeda jika terjadi inflasi atau suku bunga naik. Kondisi ekonomi tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang membuat harga saham cenderung menurun. Jadi, penting bagi investor untuk memperhatikan ekonomi makro dan mempertimbangkan saham perusahaan yang akan dibeli.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
Selain itu, sentimen negosiasi dagang antara AS-China membawa angin segar bagi pergerakan indeks. Akibat isu ini, IHSG diprediksi bakal terdongkrak meski masih terbatas. Sebab itu, Dennies memproyeksi, IHSG bakal bergerak positif dalam rentang support 6.274-6.290 dan resistance 6.315-6.324 pada hari ini.
Senada, Analis PT KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko memperkirakan IHSG akan diperdagangkan pada zona hijau di pasar saham. IHSG dalam jangka pendek akan bergerak pada level 6.350-6.410. Jika perdagangan hari ini berhasil ditutup di atas 6.250, maka hal ini berdampak signifikan bagi gerak indeks kedepannya.
"Perlu diingat, kalau penutupan Jumat tembus ke level 6.250, maka ini menghilangkan risiko penurunan ke 6.220-6.170," terangnya.
Adapun sejumlah rekomendasi menurutnya ialah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Sementara itu, pihak Dennies menganjurkan investor untuk membeli saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pasar Saham Masuki Area Konsolidasi, IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways
Sentimen Negatif Mereda, IHSG Diramal Bakal Perkasa
Perang Dagang Masuk Babak Baru, IHSG Hari ini Diprediksi Tertekan ke Zona Merah
Perang Dagang Mereda, IHSG Tercatat Menguat 1,16 Persen Pekan Ini
Asa Perang Dagang Berakhir Damai Kerek IHSG Hari ini Menuju Zona Hijau
Memanasnya Perang Dagang Diprediksi Bawa IHSG Tertekan