Ikut Arahan Erick Thohir, UMKM Batik Binaan Pupuk Indonesia Bisa Ekspor Sampai ke AS
Perusahaan BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak usahanya terus mendukung dan memakmurkan UMKM, khususnya usaha batik. Salah satunya dengan mendorong UMKM batik agar dapat Go Online dan Go Global sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
Perusahaan BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak usahanya terus mendukung dan memakmurkan UMKM, khususnya usaha batik. Salah satunya dengan mendorong UMKM batik agar dapat Go Online dan Go Global sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
SVP Umum dan TJSL Pupuk Indonesia, Yana Nurahmad Haerudin, menyebutkan bahwa dengan melakukan Go Online, maka mitra binaan batik dapat menjadikan produknya Go Global.
-
Apa yang membuat Batik Ciprat Kemudo menjadi UMKM unggulan? Gradasi warna dengan motif yang indah membuat batik ciprat ini jadi UMKM unggulan di Desa Kemduo Desa Kemudo di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, memiliki potensi batik yang belum banyak dikenal.
-
Bagaimana BRI membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Kapan motif batik kawung diciptakan? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Batik apa yang dikenakan oleh Ibu Susi Sulistiyanto? "Bangga, rasanya bangga dapat mempromosikan diplomasi Batik secara total malam ini. Meski ini pertama kalinya kami turut serta acara ini, kami bersyukur audiens dari kalangan diplomat dan pengusaha menyambut baik. Bahkan sejumlah audiens langsung mendekati kami seusai pagelaran untuk menanyakan busana yang kami kenakan,"
-
Kenapa UMKM Batik Tulis Bayat menggunakan pewarna alami? Bahannya menggunakan pewarna dari alam, dengan motif pemandangan sekitar.Warna yang digunakan juga dari jenis tanaman seperti mahoni, kulit pohon jati, dan daun mangga. Bahan-bahan tersebut bisa memberikan warna yang lembut namun memikat.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
Selain mendukung program pemulihan ekonomi, upaya ini juga dalam rangka melestarikan batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia sekaligus untuk memperingati Hari Batik Nasional Tahun 2022.
"Saat ini, terdapat 23 unit UMKM bidang usaha batik yang menjadi mitra binaan sejumlah anak perusahaan kami di berbagai daerah," ujarnya dikutip di Jakarta, Senin (3/10).
Program pembinaan UMKM mitra binaan batik ini, lanjut Yana, sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang menekankan pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional. Karena, menurut Erick Thohir, UMKM merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan mendukung UMKM sama dengan turut memakmurkan masyarakat Indonesia.
Yana menyebutkan, saat ini terdapat empat anak usaha Pupuk Indonesia yang memiliki mitra binaan yang bergerak di bidang usaha batik. Mereka adalah PT Petrokimia Gresik (11 mitra binaan), PT Pupuk Kalimantan Timur (9 mitra binaan), PT Pupuk Sriwidjadja Palembang (2 mitra binaan), dan PT Pupuk Kujang Cikampek (1 mitra binaan).
Beri Bantuan Modal
Bentuk pembinaannya adalah melalui pemberian bantuan modal, pendampingan, hingga pemasaran produk batik. Pembinaan ini meliputi partisipasi melalui sejumlah gelaran pameran, pelatihan pemasaran secara daring, hingga pembuatan website. "Hal ini kami lakukan agar mitra binaan batik dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mengikuti tren pemasaran secara digital atau online," jelas Yana.
Salah satu mitra binaan Petrokimia Gresik, pemilik Batik Bangsawan Tekstil (BBT) Nur Kholis menyebutkan produk batik miliknya telah menjangkau pasar di sejumlah negara seperti Thailand, Jepang, Perancis, hingga Amerika Serikat sejak 2016.
Dia mengaku sangat terbantu dengan program pembinaan dari anggota holding Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik. Menurutnya, bantuan modal yang didapatkannya berbeda dengan skema pinjaman modal dari perbankan, baik dari sisi bunga maupun keberlangsungan usaha.
Selain itu, Nur Kholis juga mengaku mendapat pendampingan dan pelatihan untuk pemasaran secara daring. Menurut dia, pemasaran secara daring berpotensi meningkatkan omzet, karena akses internet dan smartphone saat ini sudah menjadi keseharian masyarakat. "Walaupun produk yang kami jual batik tradisional, namun pemasaran kami sudah modern," kata dia.
(mdk/azz)