Imbas Pandemi, AirAsia X Bakal Setop Operasi di Indonesia
AirAsia X Bhd (Berhad), maskapai penerbangan bertarif rendah (Low-cost carrier) saudara AirAsia, akan segera menghentikan operasinya di Indonesia sebagai bentuk efisiensi menghadapi pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda.
AirAsia X Bhd (Berhad), maskapai penerbangan bertarif rendah (Low-cost carrier) saudara AirAsia, akan segera menghentikan operasinya di Indonesia sebagai bentuk efisiensi menghadapi pandemi Covid-19 yang belum kunjung mereda. Wakil Ketua AirAsia X Lim Kian Onn mengatakan, AirAsia Group Bhd telah mencatatkan 49 persen sahamnya di Thai AirAsia X.
Mengutip laman Bloomberg, dalam proses likuidasi perusahaan di Indonesia, AirAsia X membutuhkan dana untuk melunasi utang mereka sebesar USD 15,3 juta atau sekitar Rp 225,8 miliar (asumsi kurs Rp 14.764). Proposal pengajuan dana ini membutuhkan persetujuan investor dan kreditur.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa saja maskapai di Indonesia yang mengoperasikan Airbus A320? Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 antara lain Indonesia AirAsia, Citilink, Pelita Air, TransNusa, dan Lion Group (oleh Batik Air dan Super Air Jet)).
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
"Negosiasi awal dengan kreditur sulit karena mereka kecewa. Mereka meminta persyaratan lebih, termasuk ekuitas gratis (free equity). Kendati, hal itu tidak mungkin dipenuhi oleh maskapai di tengah situasi seperti sekarang," kata Lim dalam wawancara.
Meski begitu, Lim mengatakan semua pihak ingin tetap mempertahankan dan memajukan maskapai. "Tidak ada yang bisa mendapatkan keuntungan dari kematian kami," katanya kepada surat kabar tersebut.
Maskapai ini berencana untuk melanjutkan penerbangan pada kuartal pertama, meskipun bisa berubah sewaktu-waktu. "Jika rencana penyelamatan mendapat persetujuan, perusahaan harus menegosiasikan kembali setiap kontrak dan akan melakukan yang terbaik untuk menjaga kepentingan semua pemangku kepentingan," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Beralih ke Perusahaan Digital, Air Asia Tawarkan Penerbangan ke 3.300 Destinasi
Gelar Promo Super Sale, AirAsia Sebar Diskon Tiket Pesawat Domestik Hingga 50 Persen
Tingkatkan Layanan, Air Asia Rambah Bisnis Digital
AirAsia PHK Sekitar 2.400 Pegawai Imbas Pandemi Covid-19
Grup AirAsia Rugi Rp 3,4 Triliun di Kuartal II-2020
AirAsia Kembali Buka 3 Rute Domestik, Harga Tiket Mulai Rp 300.000