Impor beras diam-diam, pedagang kecewa pemerintah berdusta
Pedagang pasar prihatin importir swasta dibiarkan beli beras Vietnam.
Kasus pemberian izin impor beras diam-diam oleh pemerintah kepada 58 pengusaha swasta tahun lalu membuktikan pemerintah telah ingkar janji dan berdusta. Sebab selama ini pemerintah selalu mengklaim tidak mengimpor beras karena cadangan atau stok nasional cukup.
Pedagang pasar mengaku tidak pernah menyadari ada beras medium datang dari Vietnam seperti ramai diberitakan sebelumnya. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia Ngadiran mengaku rekan-rekannya yang berjualan beras baru tahu ada impor beras justru dari media massa. Mereka selama ini memperoleh pasokan beras medium dari Badan Urusan Logistik (Bulog) atau membeli dari Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
-
Kapan Emping Beras biasanya disajikan? Adanya tradisi tahunan yang digelar oleh Orang Darat, Emping Beras ini menjadi sajian utamanya saat merayakan Maras Taun. Bahkan, Emping Beras hanya bisa dijumpai saat momen tradisi Maras Taun berlangsung.
-
Di mana cecak diburu untuk ekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Hari Berang-Berang Internasional diperingati? Tidak lain adalah Hari Berang-Berang Internasional setiap 7 April. Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut sejarah dan peran pentingnya.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan promo KURMA berakhir? Nasabah dapat memanfaatkan promo ini hingga 30 April untuk 1.500 nasabah pertama.
"Kita lebih sering belinya ke pasar induk, importir kan memasoknya ke induk juga. Jadi kita kaget ternyata ada impor (beras medium) begini. Soalnya enggak ada yang melaporkan sebenarnya," kata Ngadiran kepada merdeka.com, Selasa (28/1).
Dia menyesalkan kejadian ini, karena pemerintah tidak transparan dalam mengelola beras. Apalagi para pedagang sempat percaya tahun lalu memang tidak ada impor beras, seperti disuarakan pemerintah pusat.
Jika praktik pemberian izin impor diam-diam ternyata kerap dilakukan, Ngadiran meyakini itulah muasal harga beli gabah petani sering anjlok di musim panen.
"Kita prihatin dan kasihan pada saudara-saudara petani. Karena ini sepenuhnya pasti yang dapat untung importir kan mereka beli dari Vietnam murah sekali," ujarnya.
Sedangkan dari segi harga, Ngadiran mengaku belum ada perubahan di beras. Kenaikan sekitar Rp 100-300 per kilo untuk jenis medium. Karena margin keuntungan beras didasarkan pada kuantitas, dia meyakini masuknya beras 19.900 ton itu belum akan mempengaruhi harga baik di pasar induk, maupun pasar-pasar lebih kecil.
"Kalau kita sementara enggak terasa ada perubahan harga. Tapi sekali lagi yang merasakan sebenarnya petani setiap kali ada impor beras," tandasnya.
Kasus ini pertama kali diungkap pedagang pasar Cipinang bernama Billy Haryanto kepada menteri-menteri yang tengah menggelar inspeksi pekan lalu. Tapi ketika itu laporannya disepelekan.
Awal pekan ini, Ditjen Bea Cukai membenarkan ada aktivitas impor untuk 19.900 ton. Kementerian Perdagangan dianggap terlibat, lantaran menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada pelaku usaha swasta untuk mendatangkan beras.
Padahal swasta cuma boleh mengimpor beras khusus berharga mahal, misalnya jenis Japonica atau beras merah. Sedangkan untuk beras biasa, impor hanya dapat dilakukan di saat darurat, misalnya puso nasional atau cuaca buruk, dan itupun hak prerogatif Bulog.
Baca juga:
Beras Vietnam Ilegal, ramai-ramai membantah menerima jatah
Nekat datangkan beras Vietnam, importir tergiur untung besar?
Gita Wirjawan harus jelaskan soal impor beras diam-diam
Impor diam-diam, pemerintah dusta Indonesia surplus beras
Pemerintah diam-diam impor beras, Gita dan SBY bisa disanksi