Inarno Djajadi resmi menjadi Dirut BEI baru
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Inarno Djajadi sebagai Dirut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021. Keputusan ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Inarno Djajadi sebagai Dirut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021. Keputusan ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama (Dirut) BEI Tito Sulistio turut memberikan mandatnya kepada Inarno Djajadi untuk memimpin lembaga selama 3 tahun ke depan.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
Inarno menyampaikan, dia beserta jajaran direksi barunya akan mengatur pasar modal sesuai dengan arahan yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
"Saya berterima kasih atas penunjukan direksi terpilih 2018-2021. Kami melihat bahwasanya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1995, tujuan pasar modal adalah untuk menyelenggarakan perdagangan yang wajar, efisiensi dan teratur. Itu akan kita kembalikan kepada khitahnya," paparnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/6).
Selain penetapan direksi, RUPST kali ini juga mencatat beberapa agenda seperti laporan tugas pengawasan dewan komisaris perseroan dan pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2017.
Selain itu, dibahas pula dibahas pula penunjukan dan pengangkatan kantor akuntan publik perseroan untuk tahun buku 2018, serta membahas persetujuan atas pemberian uang jasa bagi anggota Direksi Perseroan yang berakhir masa baktinya.
Terkait pengangkatan anggota direksi perseroan untuk masa bakti 2018-2021, tujuh Anggota Direksi BEI yang berakhir masa tugasnya seperti Tito Sulistio, Samsul Hidayat, Hamdi Hassyarbaini, Alpino Kianjaya, Nicky Hogan, Sulistyo Budi, dan Chaeruddin Berlian, menyerahkan jabatannya kepada Inarno Djajadi, Yetna Setia, Laksono Widito Widodo, Kristian Sihar Manullang, Fithri Hadi, Hasan Fawzi, serta Risa Effenita Rustam.
Sebagai informasi, saat ini Inarno menjabat sebagai komisaris BEI sejak Juni 2017. Pria kelahiran Yogyakarta, 31 Desember 1962 tersebut ini memulai karier pada 1989 sebagai Treassury Officer di PT Bank Uppindo.
Selanjutnya dia berlabuh di PT Aspac Upindo Sekuritas pada 1991 hingga 1997 sebagai direktur . Selanjutnya, dia masih tetap bekerja di perusahaan sekuritas dengan menjadi direktur di PT Mitra Duta Sekuritas pada 1997 hingga 1999.
Pada 1999, Inarno melanjutkan karier di PT Widari Securities sebagai direktur dan melanjutkan sebagai presiden Direktur di PT Madani Securities pada 2000 hingga 2003.
Dia sempat menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) pada 2003-2009 dan kemudian Komisaris PT KPEI pada 2013 hingga 2016.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
5 Sekuritas siap selenggarakan pendidikan pasar modal daring
Ini kata bos OJK soal penunjukan Inarno Djajadi sebagai dirut anyar BEI
BEI catat 40 persen transaksi harian bursa saham dilakukan asing
Jadi bos BEI, ini perjalanan karir Inarno Djajadi
Kata Bos OJK soal Dirut BEI tak lolos calon seleksi direksi baru
Pemprov DKI masih koordinasi dengan OJK dan BEI soal saham Delta Djakarta