Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan
Indef mengingatkan agar Prabowo-Gibran harus berupaya bisa menyelesaikan utang yang diwariskan oleh Presiden Jokowi.
Indef mengingatkan agar Prabowo-Gibran harus berupaya bisa menyelesaikan utang yang diwariskan oleh Presiden Jokowi.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Berapa suara yang diraih Prabowo-Gibran? Prabowo-Gibran meraup 1.229.069 suara.
-
Nomor urut apa yang didapat Prabowo-Gibran? Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendapat 2.
Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan
Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan
Direktur Kolaborasi Internasional, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Imaduddin Abdullah mengingatkan agar pemerintah baru mendatang tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara ugal-ugalan.
Imaduddin mengingatkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka harus berupaya bisa menyelesaikan utang yang diwariskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai informasi, dalam catatan Kementerian Keuangan posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024.
Jumlah utang itu naik sebesar Rp14,59 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp8.338,43 triliun.
Sehingga, untuk bisa melunasi utang-utang tersebut, hal pertama yang harus dilakukan Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengevaluasi pengolahan kebijakan fiskal.
Dia memperkirakan jika hal itu tidak segera dilakukan, maka dalam 5 tahun ke depan tidak lagi bisa mengelola fiskal terutama untuk perencanaan program pembangunan besar.
"Pertama paling penting evaluasi pengolahan fiskal. Saya pikir akhirnya evaluasi ke depan bahwa pemerintahan dalam 5 tahun kedepan itu tidak lagi bisa mengelola fiskal terutama untuk perencanaan program pembangunan besar secara dalam tanda kutip ugal-ugalan,"
kata Imaduddin dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (4/7).
- Intip Skema Presiden Prabowo Buat Pemutihan Utang Nelayan, Petani & Pengusaha Kecil, Aturannya Segera Diteken
- Prabowo Minta Menteri Jangan Cari Uang dari APBN, Gerindra: Komitmen Berantas Korupsi
- Indef Kritik Prabowo yang Mau Bikin Badan Penerimaan Negara di Bawah Kementerian Keuangan
- Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025
merdeka.com
Imaduddin menyebut terdapat tiga aspek kata kunci dalam pengelolaan fiskal, yakini sisi belanja, sisi penerimaan dan sisi pembiayaan.
"Itu menurut saya kata kunci dalam melihat dan detail menganilisis fiskal kita ke depan," kata Imaduddin.
merdeka.com
Dari sisi belanja negara, pemerintah baru tidak boleh belanja secara ugal-ugalan.
Dia bilang harus melihat sektor mana yang bisa memberikan dampak positif terhadap pembangunan jangka panjang. Apalagi program besar yang diinisasi akan memakan anggaran yang tinggi.
Selain itu, ia meminta kepada pemerintah baru untuk memastikan bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan akan diterima langsung oleh masyarakat membutuhkan dan tepat sasaran. Sehingga pengeluaran yang dikeluarkan akan memberikan dampak yang besar terhadap pembuatan jangka panjang.
"Menurut saya ini penting untuk kita kembali terkait demgan bantuan sosial lainnya, memastklikan penerimaan manfaat benar-benar penerima manfaat yang memerlukan, jadi akhirnya pengeluaran yang kita lakukan efeknya dari pemerintah ini efeknya adalah dampak besar," pungkas Imaduddin.