Sederet PR Prabowo-Gibran untuk Penuhi Janji Kampanye Pilpres
Indef menilai semua cita-cita tersebut bisa terwujud. Namun, konsekuensinya Prabowo-Gibran harus berusaha ekstra untuk mewujudkannya.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai memiliki visi misi dan program yang sangat bagus untuk Indonesia.
Di antaranya, setiap warga Indonesia harus memiliki pekerjaan yang layak, akses pendidikan yang luas bagi anak bangsa. Lalu setiap pekerja harus mempunyai pendapatan yang cukup hingga seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan pelayanan terbaik di rumah sakit.
Direktur Eksekutif IndefEsther Sri Astuti, menilai semua cita-cita tersebut bisa terwujud. Namun, konsekuensinya Prabowo-Gibran harus berusaha ekstra untuk mewujudkannya.
"Kalau kita lihat bahwa Presiden terpilih Pak Prabowo ini kan punya cita-cita ya visi, misi program yang sangat luar biasa, bagus gitu," kata Esther Diskusi Publik online bertajuk: Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat, Kamis (12/9).
PR Prabowo-Gibran
Adapun upaya yang harus dilakukan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan visi-misinya yakni mereka harus bisa meningkatkan investasi dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan.
Kemudian, melakukan perbaikan dari kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Kedaulatan pangan dan harga yang stabil juga harus digenjot.
"Dan better living condition itu juga harus diwujudkan serta kesejahteraannya. Jadi dari sisi kesehatan juga pelayanannya harus ditingkatkan juga," ujarnya.
Kendati demikian, presiden terpilih juga harus mempertimbangkan kemampuan fiskal dan juga memperhatikan berbagai kebijakan moneter dan fiskal agar tidak terlalu ketat. Misalnya, rencana kenaikan PPN 12 persen di 2025.
"Tentunya kita harus melihat kapasitas fiskal yang kita punyai," pungkasnya.
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Di sisi lain, Esther juga menyoroti terkait target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto di masa depan.
Dia mengatakan, untuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru. Apakah kapasitas fiskal tersebut mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, atau justru sebaliknya.
"Pertumbuhan ekonomi yang sekarang hanya berkisar 5 persen, namun Presiden terpilih Prabowo menyatakan target pertumbuhan ekonomi itu sekitar 8 persen," kata Esther.
Menurutnya, sangat penting untuk melihat kapasitas fiskal guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sebab, target tersebut merupakan beban berat yang harus dipikul oleh pemerintahan baru.
Jika kapasitas fiskal nyatanya tidak cukup, maka kapasitas fiskal harus diperluas dengan meningkatkan penerimaan negara dan bijak dalam alokasi anggaran.
"Apakah memang bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi dan kalau memang kapasitas fiskal kita tidak terpenuhi atau tidak cukup, apakah yang langkah yang bisa kita lakukan?," ujarnya.