INDEF Sebut Inflasi Rendah Bukan Buah Kerja Pemerintah
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, menilai inflasi yang rendah tersebut bukan karena keberhasilan pemerintah lewat serangkaian kebijakan. Akan tetapi karena tren konsumsi yang memang saat ini sedang menurun.
Pemerintah Jokowi-JK berupaya menjaga inflasi pada rentang 3,5 persen hingga akhir 2018. Ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat tetap memiliki daya beli sehingga terjadi pertumbuhan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada Oktober 2018 sebesar 0,28 persen. Untuk inflasi tahun kalender yaitu Januari-Oktober 2018 mencapai 2,22 persen, sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 3,16 persen. Dengan demikian pemerintah optimistis inflasi akan terjaga di bawah 3,5 persen.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
-
Apa saja penyebab utama inflasi? Salah satu penyebab utama inflasi adalah ketika permintaan barang dan jasa melebihi penawarannya. Jika banyak orang berusaha membeli produk atau menggunakan jasa yang terbatas, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, menilai inflasi yang rendah tersebut bukan karena keberhasilan pemerintah lewat serangkaian kebijakan. Akan tetapi karena tren konsumsi yang memang saat ini sedang menurun.
"Artinya, memang dalam hal ini daya beli yang memang cenderung lebih rendah baik secara domestik maupun secara global," kata Eko dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Kamis (15/11).
Eko mengatakan, kondisi tersebut diperkuat dengan inflasi yang dialami oleh sejumlah negara lain juga rendah. Misalnya saja pada China, inflasinya jauh lebih rendah di bawah Indonesia yakni di level 2,3 persen.
"Kalau mau diklaim berhasil mengendalikan inflasi, harusnya diikuti dengan pertumbuhan yang cukup tinggi. Tapi nyatanya, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tidak terjadi, yang terjadi justru stagnasi pertumbuhan ekonomi," katanya.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018 yang dilaporkan BPS sebesar 5,17 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 5,06 persen.
Namun meski lebih tinggi jika dibandingkan periode sama 2017, angka ini lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yang saat itu di level 5,27 persen.
Baca juga:
Pemerintah Dituntut Beri Solusi Atasi Lonjakan Inflasi Akhir Tahun
Bank Indonesia catat inflasi minggu pertama November 0,16 persen
Tekan inflasi, pemerintah gelar rapat stabilisasi harga pangan
Bos BI: Inflasi Oktober 0,28 persen karena kenaikan Pertamax Cs
Sewa rumah dan bahan bakar jadi penyumbang besar bagi inflasi Oktober 2018
Inflasi pedesaan capai 0,35 persen, ini penyebabnya
Pasca diterjang tsunami dan gempa, inflasi Palu melambung di Oktober 2018