Indeks pensiun RI terus naik dalam lima tahun terakhir
Skor indeks pensiun Indonesia terus mengalami kenaikan selama lima tahun terakhir, dengan perolehan nilai sebesar 49,9. Angka ini lebih besar dibandingkan dua negara besar di Asia yakni India (44,9) dan China (46,5).
Skor indeks pensiun Indonesia terus mengalami kenaikan selama lima tahun terakhir, dengan perolehan nilai sebesar 49,9. Angka ini lebih besar dibandingkan dua negara besar di Asia yakni India (44,9) dan China (46,5).
Hal ini didasarkan pada hasil survei Melbourne Mercer Global Pension Index 2017 yang dirilis oleh lembaga konsultan sumber daya manusia asal Australia, Mercer, Sabtu (28/10).
"Meskipun skor Indonesia secara konsisten terus merangkak naik selama lima tahun terakhir, masih ada banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan untuk memperbaiki sistem pensiunnya," ujar Health & Wealth Business Leader Mercer Indonesia I Gde Eka Sarmaja dikutip Antara.
Ironisnya, terdapat beberapa negara maju seperti Jepang, Austria, dan Prancis yang belum menerapkan sistem pensiun yang berkelanjutan. Hal ini akan berpotensi memiliki dampak buruk terhadap generasi masa kini di hari tua mereka.
"Beberapa faktor pemicu adalah kurang solidnya sistem penyisihan aset perusahaan untuk masa tua karyawan dan perubahan demografis penduduk usia lanjut. Di antaranya adalah adanya tunjangan minimum bagi warga lanjut usia dengan status ekonomi rendah, menaikan jumlah program pensiun bagi kalangan pekerja, dan perbaikan perundangan untuk swasta," lanjut Eka.
Senior Partner Mercer David Knox, indeks ini merupakan acuan bagi banyak negara untuk mengevaluasikan sistem pensiun guna memberikan manfaat bagi generasi masa kini di hari tua mereka.
"Tidak ada kata terlambat bagi negara-negara dengan indeks sistem pensiun yang rendah untuk segera memperbaikinya," ujar Knox.
Melbourne Mercer Global Pension Index 2017 memberikan penilaian terhadap 30 negara, dimana Indonesia bercokol di posisi 17. Sementara di posisi tiga besar dihuni oleh Denmark (78,9), Belanda (78,8), dan Australia (77,1).
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Baca juga:
Per Oktober 2017, sumbangan sektor industri dominasi penerimaan pajak capai Rp 224 T
Aturan ditarget terbit November, ini skema pajak dalam gross split
Pemerintah siapkan Rp 4 T bangun 40 Km rel kereta Trans Sulawesi
Layanan PLN peringkat 6 paling banyak diadukan, YLKI desak tingkatkan kompensasi
SPBU Vivo terancam ditutup jika tak penuhi syarat ini
Tahun depan pemerintah turunkan suku bunga KUR jadi 7 persen