Indocement Catatkan Laba Rp1,8 Triliun Sepanjang 2020
Pendapatan neto perusahaan menurun 11 persen menjadi Rp14,1 triliun dibanding 2019 lalu yang mencapai Rp15,9 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh kombinasi dari volume lebih rendah dan harga jual rata-rata campuran (konsolidasi) yang lebih rendah.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau Indocement mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp1,806 triliun sepanjang 2020. Capaian laba ini turun tipis 1,6 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,835 triliun sebagai dampak pandemi Covid-19. Namun demikian, penurunan persentase laba tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penurunan persentase total pendapatan yang disebabkan terutama oleh upaya penghematan biaya berkelanjutan.
Pendapatan neto perusahaan menurun 11 persen menjadi Rp14,1 triliun dibanding 2019 lalu yang mencapai Rp15,9 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh kombinasi dari volume lebih rendah dan harga jual rata-rata campuran (konsolidasi) yang lebih rendah.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Timnas Indonesia akan memulai latihan di Jakarta? Skuad Garuda dijadwalkan memulai latihan pada Jumat (30/8) sore WIB di Jakarta.
"Walaupun harga jual semen rata-rata domestik sebenarnya dapat dipertahankan naik tipis sebesar 1 persen dibandingkan tahun lalu," ucap Presiden Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Chistian Kartawijaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/3).
Beban pokok pendapatan pada tahun 2020 turun 13,1 persen dari Rp10,4 triliun menjadi Rp9 triliun sebagai dampak dari penurunan volume penjualan dan keseluruhan harga batubara yang lebih rendah di tahun 2020. Penurunan juga terjadi karena adanya upaya penghematan yang berkelanjutan atas biaya produksi terutama biaya energi seperti peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif (tahun 2019 sebesar 7,4 persen dibanding 2020 sebesar 9,3 persen) dan batubara dengan nilai kalori rendah (tahun 2019 sebesar 69 persen dibanding tahun 2020 sebesar 80 persen) serta penerapan kebijakan hanya menjalankan kiln-kiln yang paling efisien.
"Hasilnya, marjin laba bruto meningkat 1,6 persen menjadi 36,1 persen pada tahun 2020 dibanding tahun lalu sebesar 34,5 persen walaupun terjadi penurunan nilai Rupiah sebesar 7,0 persen dari Rp5,5 triliun menjadi Rp5,1 triliun," katanya.
Saat bersamaan, perusahaan membukukan volume keseluruhan penjualan domestik (semen dan klinker) sebesar 16,926 juta ton pada tahun 2020 atau lebih rendah 1,9 juta ton atau minus 10,1 persen dari tahun 2019. Volume domestik hanya untuk semen tercatat di angka 16,218 juta ton atau lebih rendah 1,63 juta ton atau sebesar 9,1 persen.
"Capaian ini lebih baik dari penurunan permintaan semen domestik nasional sebesar 10,4 persen sehingga pangsa pasar Perusahaan meningkat dari 25,5 persen di tahun 2019 menjadi 25,8 persen di tahun 2020," jelasnya.
Pangsa pasar Indocement di Jawa dan luar Jawa mengalami pertumbuhan dari tahun lalu, di mana untuk Jawa meningkat 70 bps dari 34,1 persen menjadi 34,8 eprsen dan luar Jawa meningkat 80 bps dari 14,5 persen menjadi 15,3 persen.
Tantangan Tahun 2020
Dia mengakui, tahun 2020 memberikan tantangan yang sangat berbeda dari tahun-tahun yang pernah dijalani. Sejak awal tahun, industri semen dilanda dengan lebatnya musim hujan sekitar dua bulan kemudian disusul oleh dampak pandemi Covid-19.
Keseluruhan pertumbuhan ekonomi termasuk industri semen berada pada titik terendah selama triwulan ke-2 saat awal pandemi dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ketat. Kemudian pemulihan mulai terjadi secara gradual di paruh kedua tahun 2020, walau relatif lambat yang disebabkan oleh kasus baru Covid-19 harian yang masih meningkat seiring dengan berjalannya pembatasan mobilitas.
Pada awal tahun 2021, industri semen masih tertekan karena siklus tahunan musim hujan termasuk meningkatnya kasus baru pasca libur akhir tahun, namun dengan cuaca yang lebih kering dan kecenderungan penurunan kasus baru harian belakangan ini, termasuk proses vaksinasi yang sudah mulai berjalan sejak Januari, industri semen sudah mulai menunjukkan peningkatan permintaan semen dimana pada bulan Februari telah bertumbuh positif 1 persen YoY untuk pertama kalinya sejak Pandemi.
"Kami yakin dengan adanya beberapa kebijakan yang baru diterbitkan oleh Pemerintah seperti pembentukan sovereign wealth funds (SWF), kebijakan kredit kepemilikan rumah (KPR) bunga rendah, dan PPN 0 persen untuk kepemilikan rumah jenis tertentu yang pastinya merupakan katalis positif bagi industri semen, pertumbuhan konsumsi semen yang lebih kuat akan terjadi pada semester ke-2 tahun ini, khususnya semen curah dengan dimulainya beberapa proyek besar baik infrastruktur, pembangunan pabrik-pabrik baru, proyek smelting dan pembangunan kawasan industri dan pariwisata baru serta proyek-proyek perumahan dari berbagai developer," tutupnya.
(mdk/idr)