Indonesia Bakal Ekspor Energi Bersih ke Malaysia, Brunei hingga Filipina
Energi bersih yang dihasilkan di utara Indonesia ini nantinya bisa didistribusi ke beberapa negara terdekatnya seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina
Energi bersih yang dihasilkan di utara Indonesia ini nantinya bisa didistribusi ke beberapa negara terdekatnya seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.
Indonesia Bakal Ekspor Energi Bersih ke Malaysia, Brunei hingga Filipina
Indonesia Bakal Ekspor Energi Bersih ke Malaysia, Brunei hingga Filipina
Dalam rangka mencapai karbon netral (net zero emission) tahun 2050, negara-negara ASEAN membutuhkan anggaran USD987 miliar atau setara Rp15.027 triliun untuk transisi energi jangka pendek tahun 2030.
Koordinator Investasi dan Kerjasama Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ridwan Budi Santoso mengatakan transisi energi menjadi tantangan besar bagi negara ASEAN.
Meski begitu, dia menyebut realisasi transisi energi di ASEAN telah mencapai 14 persen dari targetnya 23 persen.
- Transisi Energi, Pemerintah Diminta Tak Lupakan Keadilan Sosial untuk Warga Terdampak
- Ganjar Dinilai Bawa Energi Besar untuk Kemajuan Indonesia
- Lepas Ekspor Kacang Hijau 1.000 Ton ke China, Mentan SYL Buktikan Pertanian Indonesia Tangguh
- Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Baru 0,5 Persen, Sri Mulyani: Ini Memalukan
“Dari hasil pertemuan kita, realisasi transisi energi ASEAN ini sudah mencapai 14 persen dari target 23 persen” kata Ridwan dalam konferensi pers di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Sabtu, (2/9).
Ridwan menjelaskan transisi energi di kawasan ASEAN tidak mudah.
Untuk progres 1 persen transisi energi membutuhkan upaya yang besar.
Bahkan sekitar tahun 2018 saja, realisasi penggunaan energi baru terbarukan masih di bawah 10 persen.
“Ini progres yang besar karena 4 sampai 5 tahun lalu masih di bawah 10 persen. Ini skala ASEAN bergerak 1 persen saja effort-nya lebih besar,” kata Ridwan.
Peningkatan transisi energi yang cepat ini tidak terlepas dari interkoneksi khusus antara Malaysia, Laos, Thailand dan Singapura.
Dalam hal ini, Malaysia, Laos dan Thailand terhubung telah memproduksi energi bersih yang kemudian diekspor atau dijual ke Singapura.
merdeka.com
“Penggunaan energi baru terbarukan interkoneksi ini bisa naik signifikan,” kata Ridwan.
Keberhasilan tersebut kini akan diduplikasi negara lain untuk mempercepat transisi energi.
Salah satunya lewat pembangkit listrik energi terbarukan yang ada di Kalimantan Utara.
Energi yang dihasilkan di utara Indonesia ini nantinya bisa didistribusi ke beberapa negara terdekatnya seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.
“Harapannya energi terbarukan di Kaltara ini bisa distribusi ke ASEAN seperti Sabah, Brunei dan bisa sampai ke Filipina di Mindanao,”
kata dia mengakhiri.
merdekacom