Industri Lithium Indonesia Unjuk Gigi di World Economic Forum 2019
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan potensi industri lithium milik Indonesia kepada para calon investor dalam pertemuan World Economic Forum 2019 yang digelar di Davos, Swiss. Pertemuan tersebut akan berlangsung hingga 25 Januari mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan potensi industri lithium milik Indonesia kepada para calon investor dalam pertemuan World Economic Forum 2019 yang digelar di Davos, Swiss. Pertemuan tersebut akan berlangsung hingga 25 Januari mendatang.
"Lebih dari 3.000 orang peserta, mulai dari pelaku bisnis, pemerintahan, masyarakat sipil, seni, budaya, dan media berkumpul mengikuti forum ini dan membahas tantangan ekonomi global," demikian siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Rabu (23/1).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
Indonesia, negara yang pertumbuhan ekonominya digerakkan oleh peningkatan angka saham, tenaga kerja, dan inovasi, akan mendapatkan puncak bonus demografi pada 2030. Hal ini juga akan memicu investasi yang lebih besar baik dari domestik maupun asing.
Pertumbuhan diperkirakan terjadi sekitar 1 hingga 2 persen per tahun untuk 2018 hingga 2030. Pertumbuhan ini akan didorong oleh kegiatan ekspor dan investasi. Pertumbuhan 30 juta orang tenaga kerja pada 2030, dan 50 persen dari angka tersebut akan diserap oleh industri manufaktur.
Dalam masa dinamis industri manufaktur, Indonesia memutuskan untuk memajukan industri baterai lithium. Lithium, memiliki kepadatan energi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis baterai lain. Contohnya, NiCd, NiMH. Hampir 60 hingga 80 persen bahan baterai Lihtium terdiri dari Nikel.
Teknologi Nikel adalah pengganti dari penggunaan teknologi komposisi Nikel, Kobalt, dan Mangan. Ini terjadi karena terbatasnya suplai Kobalt, sementara harga Kobalt semakin hari semakin tinggi. Belum banyak terpublikasikan bahwa Indonesia memiliki 16 persen dari sumber daya alam nikel laterit global.
Nikel Laterit adalah unsur yang membentuk 73 persen sumber nikel murni, yang akan menjadi sumber utama pertambangan nikel. Investasi Baterai Litium telah dilakukan di Morowali, Indonesia.
Investasi tersebut meliputi pengembangan Nikel Smelting, dengan kapasitas produksi yang mencapai 50,000 ton/ per tahun, termasuk kapasitas produksi Nikel Hidroksida dan Kobalt Smelting dengan kapasitas yang mencapai 4,000 per tahun.
Baca juga:
Presiden Jokowi Minta UU Migas Perkuat Ketahanan dan Kemandirian Energi Nasional
Presiden Jokowi Ingin RUU Migas Tak Berbelit-belit
JD.com Pamer Kesuksesan Pengiriman Paket Pakai Drone di Indonesia di Pertemuan WEF
Modalku Target Salurkan Pinjaman Rp 3 Triliun di 2019
Mengintip Alasan IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Dunia di 2019 Menjadi 3,5 Persen
Menteri Sri Mulyani Buka-bukaan Tantangan Sektor Pajak di 2019
Indonesia Tarik Utang Asing Rp 799,04 Triliun di 2018, Terbesar dari Bank Dunia