Industri pembiayaan khawatir pelemahan Rupiah bikin harga kendaraan naik
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo berharap pelemahan rupiah yang terjadi saat ini bisa segera berakhir. Sebab, pelemahan tersebut berpotensi membuat harga kendaraan naik.
Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo berharap pelemahan rupiah yang terjadi saat ini bisa segera berakhir. Sebab, pelemahan tersebut berpotensi membuat harga kendaraan naik.
Menurutnya, hingga saat ini pelemahan rupiah belum berdampak terhadap pemintaan kendaraan. Namun jika terus melemah, pihaknya khawatir akan mengurangi keinginan masyarakat untuk memiliki kendaraan.
"Sampai hari ini tidak ada (dampaknya). Cuma tantangan apakah kurs akan bergerak terus? Sebab risikonya harga kendaraan akan naik, otomatis orang mikir-mikir untuk beli. Tapi sampai sekarang tidak (ada dampaknya). Ini dealer masih menahan harga (agar tidak naik)," ujar dia di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (4/9).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
Dia menjelaskan, yang diharapkan oleh para pelaku di industri ini bukan soal pelemahan atau penguatan rupiah, melainkan kestabilannya. Dengan demikian, pelaku industri bisa menyusun rencana bisnisnya dengan lebih baik.
"Harga kendaraan naik karena komponennya kan masih ada yang impor. Harapan kami rupiah ini stabil, sehingga kami bikin program lebih panjang. Soal tinggi rendahnya itu relatif. Waktu suku bunga 13 persen kita masih bisa jualan, tapi kalau suku bungan kecil memang kita bisa jualan lebih banyak," ungkap dia.
Namun demikian, Harjanto masih tetap optimis terhadap pasar otomotif Indonesia ke depannya. Sebab, saat ini rasio jumlah kendaraan di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara tetangga.
"Rasio pemilikan kendaraan di Indonesia baru 4 persen. Sedangkan di Malaysia sudah 11 persen. Makanya selain di Jakarta, kita juga punya satelit (perwakilan) di daerah untuk bisa menjangkau masyarakat di sana," tandas dia.
Diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah di perdagangan hari ini. Bahkan, nilai tukar nyaris menyentuh level Rp 15.000 per USD.
Mengutip data Bloomberg, tadi pagi Rupiah dibuka di Rp 14.822 per USD dan sempat menguat ke level Rp 14.700-an per USD. Saat ini, Rupiah berada di level Rp 14.935 menuju level Rp 15.000 per USD.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rupiah terus melemah, Kemenperin pastikan industri kecil tak gulung tikar
Nilai tukar Rupiah terus anjlok, nyaris sentuh level Rp 15.000 per USD
Sri Mulyani bakal sanksi spekulan ambil untung dari pelemahan Rupiah
Sri Mulyani soal Rupiah melemah karena sentimen global: Faktanya memang begitu
Wapres JK minta Pertamina dan PLN kurangi impor bantu atasi pelemahan Rupiah