Industri Transportasi dan Logistik Online Tangguh Saat Ekonomi Bergejolak
Berdasarkan hasil survei Indef menunjukan, industri transportasi dan logistik online merupakan industri yang cukup tangguh bahkan di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi, seperti yang terjadi sebelumnya di tengah pembatasan mobilitas saat puncak pandemi COVID-19.
Berdasarkan hasil survei Indef menunjukan, industri transportasi dan logistik online merupakan industri yang cukup tangguh bahkan di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi, seperti yang terjadi sebelumnya di tengah pembatasan mobilitas saat puncak pandemi COVID-19.
Peneliti INDEF Izzudin Al Farras Adha, mengatakan penelitian dilakukan pada bulan Agustus dan September 2022 melalui survei kepada konsumen transportasi online dan pedagang daring sebagai konsumen logistik online.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Mengapa transportasi online bisa menjadi pilihan yang lebih hemat? Banyak penyedia transportasi online yang menawarkan promo dan ada pula promo ketika Anda menggunakan metode pembayaran tertentu. Dengan tarif yang lebih murah, Anda pun bisa berhemat dan uangnya bisa digunakan untuk keperluan yang lain.
-
Apa yang diminta Wakil Ketua DPR kepada penyedia transportasi online? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni berharap ke depan penyedia transportasi online bisa menggandeng kepolisian untuk membuat fitur tombol darurat atau emergency button.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
Rinciannya, permintaan pada layanan transportasi online contohnya, cenderung stabil dan bahkan meningkat setelah pelonggaran pembatasan mobilitas seperti saat ini dengan frekuensi pemakaian setiap pengguna rata rata 4-12 kali setiap minggunya.
"Perubahan pola konsumsi masyarakat dari offline ke online yang tumbuh di tengah pandemi dan diperkirakan terus bertahan setelah pandemi, serta mobilitas yang semakin membaik akan membuat permintaan transportasi dan logistik online terus meningkat," kata Izzudin dalam Diskusi Online INDEF ini mengangkat tema Mengupas Industri Transportasi dan Logistik Online di Indonesia: Kondisi Pasca Pandemi, Rabu (7/12).
Dia menjelaskan, preferensi konsumen terhadap kedua layanan tersebut juga mulai bergeser. Aspek-aspek seperti keamanan dan efisiensi waktu jadi pertimbangan utama konsumen. Bergeser dari semata-mata keterjangkauan harga yang sebelumnya menjadi preferensi utama.
Meskipun konsumen mempunyai lebih dari satu aplikasi transportasi online dan logistik di dalam ponsel pintarnya, aplikasi super-app seperti Gojek dan Grab menjadi pilihan utama konsumen untuk kedua layanan, dengan Gojek masih menjadi brand dengan tingkat kepuasan tertinggi dari konsumen.
Baca juga:
Survei Indef: Gojek Jadi Transportasi Online Paling Banyak Digunakan Masyarakat
Penetapan Tarif Ojol Diserahkan ke Pemda Perlu Dikaji Secara Cermat, Ini Sebabnya
Kemenhub Revisi Aturan: Tarif Ojek Online Nantinya Diputuskan Gubernur
Berkah KTT G20, Pengemudi Taksi Online Kebanjiran Orderan
Presiden Grab: Kenaikan Biaya Jasa dari Kemenhub Masih Dalam Batas Wajar
RON 89 Milik SPBU Vivo Jadi Primadona Para Driver Ojol