Inflasi Juli Beri Sentimen Penguatan Rupiah ke Level Rp14.423 per USD
Kurs Rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.423 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.463 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat pada Senin sore pasca-rilis data inflasi Juli 2021.
Kurs Rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.423 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.463 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, Rupiah sepertinya mendapatkan dorongan dari sentimen global yang positif terhadap aset berisiko.
"Ini terlihat dari pergerakan indeks saham Asia yang ditutup positif, indeks saham Eropa yang dibuka menguat, dan indeks saham berjangka AS yang masih positif. Pasar menanggapi laporan kinerja perusahaan kuartal kedua yang membaik di tengah pandemi," ujar Ariston dikutip dari Antara.
Sementara itu, lanjut dia, inflasi Juli 2021 yang kembali naik setelah sebelumnya mengalami deflasi, juga memberikan dampak positif ke penguatan Rupiah. "Inflasi artinya konsumsi masih bertumbuh," kata Ariston.
BPS mencatat inflasi sebesar 0,08 persen pada Juli 2021 karena beberapa harga komoditas secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Dengan terjadinya inflasi pada Juli, maka inflasi tahun kalender Januari sampai Juli sebesar 0,81 persen dan tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,52 persen.
Terkait Pandemi
Terkait pandemi, pada Minggu (1/8) kemarin terjadi penambahan 30.738 kasus baru Covid-19 di Tanah Air sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,44 juta kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 pun masih tinggi yaitu bertambah 1.604 kasus sehingga totalnya mencapai 95.723 kasus.
Meski demikian sebanyak 2,81 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif Covid-19 sehingga total kasus aktif mencapai 535.135 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.461 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.423 per uSD hingga Rp14.473 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menguat ke posisi Rp14.456 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.462 per USD.
(mdk/idr)