Inflasi Juni 0,6 persen, ini pendorongnya
Dari 82 kota yang diteliti, seluruhnya mengalam inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,6 persen pada Juni 2016.Dari 82 kota yang diteliti, seluruhnya mengalam inflasi.
Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen. Dan, terendah terjadi di Padang 0,10 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok bahan makanan 1,62 persen," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (1/7).
Adapun penyebab utama inflasi 0,66 persen di Juni, antara lain :
1. Tarif angkutan udara, kenaikan harga 8,27 persen, dengan andil 0,08 persen dan bobot 1,02 persen. Karena permintaan jasa angkutan udara meningkat jelang Idul Fitri, mulai Mei sudah memasuki libur dan Juni memasuki bulan puasa maka pencatatannya tentu sampai kemarin sudah mulai arus mudik. Kenaikan terjadi di 38 kota IHK, tertinggi di Balikpapan 46 persen dan Tarakan 38 persen.
2. Daging ayam ras, kenaikan harga 5,63 persen, dengan andil 0,07 persen dan bobot 1,26 persen. Ini disebabkan adanya kenaikanya harga di distributor, dan terjadi di 74 kota IHK. Tertinggi di Bima sebesar 28 persen dan Louksumawe sebesar 24 persen.
3. Ikan segar, kenaikan harga 2,15 persen dengan adil 0,06 persen dan bobot 2,66 persen. Artinya terjadi porsi konsumsi masyarakat yang mulai memakan ikan, namun kurang pasokan lantaran nelayan sulit melaut.
4. Telur ayam ras, kenaikan harga 5,86 persen dengan adil 0,04 persen dan bobot 0,73 persen. Karena naiknya permintaan puasa dan lebaran, terjadi di 79 kota IHK dengan tertinggi di Palu 20 persen dan Sorong 16 persen.
5. Gula pasir, kenaikan harga 6 persen dengan andil 0,04 persen dan bobot 0,55 persen. Ini terjadi karena permintaan naik, terjadi di 81 kota IHK dengan tertinggi di Balikpapan 17 persen.
6. Wortel dan Kentang, kenaikan harga sebesar 27,16 persen dengan andil 0,03 persen dan bobot 0,15 persen, ini juga karen permintaan naik namun pasokan berkurang. Terjadi di 76 kota IHK, tertinggi di Aceh 134 persen dan Louksumawe 131 persen.
7. Beras, kenaikan harga 0,58 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 3,58 persen, terjadi di 46 kota IHK.
8. Bayam, kenaikan harga 7,55 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 3,02 persen, terjadi di 58 kota IHK dan tertinggi di Batam 41 persen dan Bulukumba 38 persen.
9. Apel, kenaikan harga 5,62 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 0,3 persen, terjadi di 69 kota IHK, tertinggi di Denpasar dan Mataram 30 persen serta Madiun 24 persen.
10. Tarif Dasar Listrik, kenaikan harga 0,58 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 3,62 persen. Ini lantaran kenaikan tarif pasca 1.300 VA, terjadi di 80 kota IHK.
11. Emas, kenaikan harga 1,52 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 1,26 persen. Ini lantaran mengikuti harga emas internasional, terjadi di 69 kota IHK, tertinggi di Pangka Pinang 10 persen dan Makassar 5 persen.
12. Tarif angkutan antara kota, kenaikan 2,87 persen dengan andil 0,02 persen dan bobot 4,47 persen. Kenaikan ini jelang libur hari raya, yang terjadi di 24 kota IHK antara lain Bandung, Tangerang 10 persen, Medan dan Banjarmasin 8 persen.
Sementara pendorong deflasi, meliputi
1. Bawang merah, perubahan harganya sampai 10,19 persen. Andil deflasi 0,04 persen. Karena pasokan sudah banyak di sentra produksi di 78 kota, tertinggi di Pare-Pare 30 persen dan Madiun 28 persen.
2. Tomat sayur dan tomat , masing-masing 0,01 persen.
(mdk/yud)