Ini 8 Tanda Waktunya Anda Resign
Sebagai seorang karyawan, terkadang ada masa di mana Anda merasa harus berhenti bekerja. Namun, Anda khawatir apakah hal tersebut merupakan pilihan yang baik atau bukan. Tak hanya itu, Anda juga harus menentukan alasan berhenti kerja yang akan dipaparkan saat wawancara kerja.
Sebagai seorang karyawan, terkadang ada masa di mana Anda merasa harus berhenti bekerja. Namun, Anda khawatir apakah hal tersebut merupakan pilihan yang baik atau bukan. Tak hanya itu, Anda juga harus menentukan alasan berhenti kerja yang akan dipaparkan saat wawancara kerja.
Nantinya, alasan tersebut akan menentukan perspektif perusahaan terhadap perilaku Anda sebagai seorang karyawan. Jika Anda menjawab alasan berhenti kerja yang terkesan kekanak-kanakan, Anda akan berisiko dipandang tidak profesional.
-
Kenapa karyawan memilih untuk resign dari perusahaan? Resign atau mengundurkan diri dari sebuah perusahaan memang terkadang bukan perkara yang mudah. Ada banyak momen suka cita, tawa, canda, hingga tangis yang menghiasi setiap perjuangan. Pada momen resign, sisi emosional kita pun seolah memuncak. Banyak isi hati yang ingin diungkapkan kepada berbagai pihak.
-
Bagaimana caranya agar resign tetap profesional? Ini bertujuan agar Anda tidak dicap sebagai pekerja yang kurang profesional dan tidak menghormati perusahaan.
-
Apa yang bisa dilakukan pekerja untuk resign dengan elegan? Ini bertujuan agar tidak dicap sebagai pekerja yang kurang profesional dan tidak menghormati perusahaan. Lima Alasan Elegan Saat Resign ke Atasan Biar Langsung Disetujui Ada masanya menjadi pekerja merasa sangat dan tak sanggup lagi untuk bertahan di tempat kerja. Maka, jalan keluar satu-satunya dengan mengajukan pengunduran diri atau resign.
-
Kenapa resign karena gaji tidak sesuai? Masalah gaji sendiri merupakan sebuah alasan yang masuk akal dan lumrah dipakai saat mengajukan resign. Beberapa pegawai merasa bahwa gaji mereka tidak sesuai dengan tanggung jawab yang dikerjakan.
-
Kenapa mengucapkan kata perpisahan kepada rekan kerja yang resign penting? Mengucapkan perpisahan adalah momen yang sangat mengharukan. Terutama jika orang yang akan berpisah adalah seorang sahabat yang sudah lama kenal dan sering menghabiskan waktu bersama.
-
Kenapa resign setelah Lebaran jadi tren di dunia kerja? Resign setelah Lebaran mungkin jadi salah satu tren yang banyak ditemui di dunia kerja. Setelah THR dibagikan, satu per satu teman sekantor mungkin sudah mulai mengucapkan salam perpisahan karena akan segera pindah ke kantor baru.
Maka dari itu dibutuhkan pertimbangan yang matang sebelum berhenti bekerja. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu kapan harus resign.
Mungkin Anda sudah dapat mengira-ngira hal yang membuat dirimu kurang puas di pekerjaanmu saat ini. Atau Anda juga merasa bahwa terjadi perubahan hidup yang signifikan dalam hidupmu dan butuh menyesuaikannya dengan pekerjaan di perusahaan baru.
Berikut adalah beberapa alasan yang bisa jadi pertimbangan Anda untuk resign, dikutip JobStreet.
1. Butuh pembelajaran dan tantangan baru
Menjadi expert dalam bidang pekerjaan merupakan sebuah pencapaian yang baik. Anda disukai rekan kerja dan atasan karena Anda dapat memberikan banyak kontribusi dan mencetak prestasi.
Meskipun begitu, jika Anda sudah menguasai pekerjaan dengan baik, besar kemungkinan Anda tidak mendapat pembelajaran baru atau tidak merasa tertantang. Anda jadi merasa bosan dan butuh keluar dari zona nyaman untuk dapat belajar dan mengemban tanggung jawab lebih.
2. Lingkungan kerja yang buruk
Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas seorang karyawan. Jika Anda memiliki lingkungan kerja yang buruk dan tidak suportif terhadap Anda dan nilai-nilaimu, Anda akan kehilangan produktivitas sehingga tidak banyak berkontribusi pada perusahaan.
Sebelum kreativitas dan energi itu menghilang sepenuhnya, pertimbangkan kembali apakah Anda harus bertahan di perusahaan tersebut dan pikirkan lingkungan kerja yang ideal untuk Anda.
3. Tidak termotivasi untuk bekerja
Hampir setiap hari dalam seminggu dihabiskan di tempat kerja. Jika Anda merasa tidak termotivasi untuk bekerja saat bangun di pagi hari, inilah saatnya untuk mengetahui akar masalah tersebut. Berapa lama hal ini sudah berlangsung? Apa ini hanya merupakan fase atau berpotensi untuk berkelanjutan?
Sadari pemantik demotivasi ini dengan memperhatikan orang di sekitar, tanggung jawab pekerjaan, dan bahkan hingga ke budaya perusahaan sesegera mungkin. Jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat berakibat pada ketidakpuasan dan acuh terhadap pekerjaan.
4. Merasa pekerjaan tidak berarti
Melanjutkan poin sebelumnya, apakah Anda merasa puas dengan pencapaian kerja saat ini? Apakah hasil kerja memberikan kepuasan tersendiri yang dapat memotivasi Anda untuk terus bekerja? Atau Anda hanya bertahan hanya agar mendapat gaji bulanan?
Memiliki impian dan nilai pribadi dan berkeinginan untuk merealisasikannya melalui pekerjaan bukan merupakan hal yang salah. Jika Anda merasa dapat berkontribusi di tempat lain dan menemukan arti dalam pekerjaan tersebut, ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan langkah resign.
5. Selalu tertekan saat bekerja
Menemukan tekanan saat bekerja sangat mungkin terjadi, terlebih jika beban pekerjaan sedang banyak-banyaknya. Namun, jika Anda merasa selalu tertekan, hal tersebut tidak akan berpengaruh baik di waktu mendatang.
Tekanan yang konstan dalam pekerjaan dapat menguras tenaga secara fisik dan emosional, sehingga menyebabkan burnout. Ini juga bisa memicu perilaku negatif seperti mudah merasa tersinggung, terganggu, tidak fokus, dan tidak objektif sehingga dapat menurunkan produktivitas bahkan memengaruhi hubungan baik antara rekan kerja.
6. Anda tidak menyukai rekan kerja
Saat bekerja, mungkin saja kita bertemu dengan rekan yang sangat tidak cocok dengan kita, baik dari cara bekerja atau nilai yang dipegang. Perasaan tidak nyaman akan terus ada selama Anda dan individu tersebut masih bekerja di tempat yang sama.
Jika Anda sudah mencoba mengomunikasikan masalahnya namun tetap tidak berhasil, ini juga bisa jadi poin pertimbangan kamu untuk resign, ketimbang selalu merasa tidak nyaman dalam bekerja. Apalagi jika hubungan kalian jadi memberi dampak buruk untuk pekerjaan tim.
7. Tidak ada prospek yang jelas di perusahaan
Katakanlah Anda menyukai pekerjaan Anda saat ini, mulai dari tugas hingga lingkungan kerja sudah ideal menurut standar pribadi Anda. Tanyakan kepada diri sendiri, bagaimana rencana karir di masa depan? Apakah Anda membayangkan bekerja di perusahaan ini selamanya?
Apakah perkembangan skill dan karir di perusahaan didukung oleh atasan? Jika Anda tidak merasa dapat melebarkan sayap dan mencoba tantangan baru dengan promosi, ini merupakan saat yang tepat untuk menjelajahi opsi-opsi karir yang ada di luar sana.
8. Tidak merasa dihargai
Menurut Harvard Business Review, apresiasi dalam lingkungan pekerjaan sangat berpengaruh pada produktivitas karyawan di tempat kerja. Jika Anda merasa bahwa pendapat Anda tidak dihargai, Anda dapat merasa kehilangan kepercayaan diri dan performa kerja akan menurun.
Contoh lain saat Anda tidak dihargai adalah kontribusi tidak diapresiasi oleh atasan dan lingkungan kerja. Anda juga merasa bahwa terdapat gap yang terlalu besar sehingga Anda kesulitan dan merasa tidak berharga untuk berkomunikasi dengan atasan. Ketika hal tersebut sudah terjadi, saatnya Anda mencari pekerjaan yang dapat menghargai kontribusimu.
(mdk/azz)