Ini cara OJK kejar target inklusi keuangan Presiden Jokowi
Ini cara OJK kejar target inklusi keuangan Presiden Jokowi. Pertama adalah dengan edukasi dan yang kedua melalui asuransi. Salah satu cara untuk meningkatkan inklusi keuangan adalah menyatukan produk asuransi dengan produk lain. Misalnya pinjaman perbankan dengan menyertakan asuransi.
Presiden Joko Widodo menargetkan inklusi keuangan atau pendalaman pasar keuangan ke masyarakat mencapai 70 persen di 2019 mendatang. Saat ini, inklusi keuangan Indonesia masih berada di angka 36 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Haddad mempunyai dua cara meningkatkan angka inklusi keuangan Tanah Air. Pertama adalah dengan edukasi dan yang kedua melalui asuransi.
"Kita sudah canangkan kebijakan mendorong penetrasi mengedepankan agenda dengan tagline Mari Berasuransi. Asuransi menjadi bagian meningkatkan inklusi keuangan," ucap Muliaman di Yogyakarta, Rabu (23/11).
"Bagi Indonesia persoalan edukasi dan pengetahuan masyarakat dunia asuransi sangat perlu. Semakin tinggi edukasi semakin tinggi penetrasi asuransi."
Menurut Muliaman, untuk mengejar target Presiden Jokowi yaitu 70 persen masyarakat masuk dalam jasa keuangan, pihaknya akan lebih intens membuat produk asuransi yang langsung meningkatkan inklusi keuangan.
"Memasyarakatkan asuransi dan mengasuransikan masyarakat dilakukan sosialisasi yang sistematis, keberlanjutan dan mencapai cakupan layanan keuangan. asuransi mensejahterakan," katanya.
Salah satu cara untuk meningkatkan inklusi keuangan adalah menyatukan produk asuransi dengan produk lain. Misalnya pinjaman perbankan dengan menyertakan asuransi.
"Produk gabungan asuransi dan produk keuangan lainnya seperti pinjaman dengan asuransi dan lainnya. Ini tantangan dari regulator san kami mendorong industri mengeluarkan produk kebutuhan dan keperluan masyarakat. Lakukan eksperimen asuransi mikro," tutupnya.
Baca juga:
Darmin akui sebagian besar masyarakat belum tersentuh jasa keuangan
Jokowi: 75 persen masyarakat RI harus melek keuangan di 2019
OJK sebut teknologi permudah kemajuan industri keuangan
OJK rancang aturan perlindungan konsumen fintech
OJK gelar literasi keuangan untuk guru SMA se-Jabodetabek
Wamenkeu sebut sistem keuangan jadi fokus utama negara-negara ASEAN
Wamenkeu sebut sistem keuangan jadi fokus utama negara-negara ASEAN
Tingkatkan literasi keuangan, Citi Indonesia hibahkan USD 850.000
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.