Ini cara PLN jaga tarif listrik tak naik hingga Desember 2017
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, mengatakan pemerintah telah memutuskan tarif listrik tidak akan naik dari periode 1 Juli hingga Desember 2017. Adapun kebijakan ini akan dinikmati oleh semua golongan pelanggan, baik yang menerima subsidi maupun yang tidak.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, mengatakan pemerintah telah memutuskan tarif listrik tidak akan naik dari periode 1 Juli hingga Desember 2017. Adapun kebijakan ini akan dinikmati oleh semua golongan pelanggan, baik yang menerima subsidi maupun yang tidak.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir mengatakan agar tarif listrik tetap stabil hingga Desember nanti, pihaknya telah menyiapkan beberapa cara. Di antaranya meningkatkan pembangkit listrik dan pengurangan biaya pemeliharaan.
"Jadi efisiensi dr berbagai sisi supaya tarif bisa ditahan sampai akhir Desember," ujar Sofyan di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (21/7).
Dia menambahkan, pihak PLN di daerah pun siap untuk melakukan langkah-langkah tersebut agar tarif listrik bisa stabil hingga akhir tahun. Sehingga dengan adanya efisiensi tersebut, perseroan tidak akan mengalami kerugian.
"Sebagai contoh tadi malam pengusaha atau investor bisa membeli listrik lebih banyak. Kalau investor beli lebih banyak maka income kita bisa lebih besar. Feed cost kita mengecil. Nah hal-hal seperti itu," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan tidak naiknya tarif listrik dikarenakan prediksi terhadap harga energi primer yang cenderung turun. "Prediksi kita, kalau ada penurunan harga energi primer, batu bara atau gas, atau yang lainnya, sehingga tarif listrik bisa menurun," kata Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/6).
Selain itu, aspirasi masyarakat yang tentunya tidak menginginkan kenaikan tarif listrik juga menjadi bahan pertimbangan pemerintah.
"Kalau pertimbangan pemerintah kan juga mendengar pertimbangan masyarakat. Masyarakat sendiri bagaimana pandangannya, ingin naik apa tidak naik," pungkasnya.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Dimana PLN ingin menyediakan akses listrik yang merata? “Ini adalah bentuk dukungan PLN terhadap program yang dirancang oleh Pemerintah. PLN ingin semua masyarakat dapat menikmati listrik, sehingga kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat," ucap Darmawan.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Baca juga:
Jurus Menko Darmin jaga stabilitas tarif listrik agar tak naik
BI: Daya beli turun karena tarif listrik & penundaan gaji ke-13 PNS
Cerita Jonan soal tarif listrik mahal bisa tumbuhkan radikalisme
Subsidi listrik dicabut, pemerintah tetap minta tambahan anggaran
DPR heran subsidi listrik dicabut tapi Jonan minta tambah anggaran
YLKI soal pencabutan subsidi: Pemadaman listrik harusnya berkurang
PLN sebut tarif listrik Indonesia lebih murah dibanding Malaysia