Ini cara Risma siapkan Surabaya hadapi pasar bebas ASEAN 2015
Dia ingin warga Surabaya menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini punya cara sendiri dalam menyiapkan kota pahlawan tersebut menghadapi pasar bebas ASEAN yang bakal diberlakukan pada 1 Januari 2015. Dia ingin warga Surabaya tetap menjadi tuan dan nyonya di rumahnya sendiri.
"Yang saya mau pada 2015, warga Surabaya tidak kalah," Kata Risma saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk "Strategi Memenangkan Persaingan Pasar Dalam Negeri dan Menembus Pasar ASEAN Dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015" di Jakarta, kemarin.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
Risma berusaha menjaga iklim tenaga kerja yang kondusif. Dia selalu melibatkan serikat pekerja dalam menentukan Upah Minimum Kota (UMK) Surabaya. "Sehingga di Surabaya tidak pernah ada di demo. Bahkan saat May Day, buruh saya ajak joget dan makan bersama."
Kemudian, dia juga memangkas proses perizinan usaha dan bebas biaya. Semua tahapan pengurusan izin usaha sudah bisa dilakukan via online. "Jadi tidak perlu tatap muka, bahkan surat izin usaha yang sudah keluar kita antar ke rumah yang bersangkutan," katanya.
Risma juga mendorong agar setiap kampung di Surabaya memiliki satu produk unggulan. Untuk itu, dia mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang siap membantu warga Surabaya mendapatkan pendanaan dengan bunga hanya tiga persen. "Saat ini, saya akan mengajukan hak paten untuk lontong yang dibuat oleh salah satu kampung di Surabaya biar tidak diklaim oleh Malaysia, tapi kalau daerah lain boleh," selorohnya.
Dalam hal pendidikan, Risma menggratiskan biaya sekolah dan rutin memberikan beasiswa. Tiap tahun, sedikitnya ada 50 anak yang diberikan beasiswa di sekolah pelayaran dan kursus bahas Inggris serta Mandarin. "Soalnya, baru kelas 1 saja, mereka sudah di pesan oleh perusahaan pelayaran," katanya.
Selain itu, Risma tidak segan-segan mengeluarkan dana APBD untuk membeli mobil keluaran terbaru. Itu bukan untuk digunakan sendiri, melainkan untuk bahan praktek siswa kejuruan. "Saya ingin, saat pasar bebas itu tiba, mereka bisa survive," katanya.
Terkait infrastruktur, Risma mengakui juga membangun jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Diantaranya, jalan menuju pelabuhan dan bandara Juanda.
(mdk/yud)