Ini daftar terbaru maskapai paling on time dan raja delay
Total jumlah penerbangan pada tahun lalu sebanyak 611.946.
Kementerian Perhubungan melansir data terbaru mengenai ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) seluruh maskapai penerbangan di Indonesia sepanjang 2014. Setidaknya ada 15 perusahaan maskapai penerbangan berjadwal dengan jumlah penerbangan semuanya mencapai 611.964.
"Total jumlah penerbangan pada tahun lalu sebanyak 611.946 dengan persentase tingkat ketepatan waktu 79,02 persen (483.588 penerbangan) dan 20,31 persen (124.275) yang terlambat," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo di Jakarta, Kamis (26/2).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang ditawarkan Lion Air untuk mendukung ibadah umrah? "Peluncuran terbang tanpa transit adalah langkah dalam mendukung kebutuhan ibadah umrah periode 1445 Hijriah," katanya dalam siaran tertulis.
Berikut rincian ketepatan waktu masing masing maskapai penerbangan berdasarkan data Kemenhub :
Pertama adalah maskapai carteran, Travira Air menjadi operator penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu tertinggi di Indonesia. Travira memiliki 47 penerbangan dengan tingkat OTP 100 persen. Lalu, di peringkat kedua dan ketiga tercatat Nam Air dan Batik Air. Adapun jumlah penerbangan Nam Air dan Batik Air masing-masing 3.477 dan 13.536. Dari jumlah tersebut, tingkat ketepatan waktu Nam Air sekitar 3.231 penerbangan (93,92 persen) dan 246 penerbangan (7,08 persen) yang mengalami keterlambatan. Sementara sebanyak 12.288 (90,78 persen) penerbangan Batik Air tepat waktu dan 1.248 penerbangan terlambat (9,22 persen).
Posisi keempat, Mandala Airlines dengan jumlah penerbangan sebanyak 1.721 di mana jumlah penerbangan yang tepat waktu sekitar 1.528 penerbangan (88,79 persen), dan hanya 193 penerbangan (11,21 persen) yang mengalami keterlambatan. Sementara data OTP Mandala hanya berlaku hingga Juni 214.
Menyusul, posisi kelima ditempati oleh PT Garuda Indonesia dengan jumlah penerbangan 164.623. Dari data ini ketepatan waktu Garuda Indoensia sekitar 88,52 persen atau 145.721 penerbangan. Sebanyak 18.003 penerbangan (10,94 persen) mengalami keterlambatan.
Urutan keenam diduduki oleh Travel Express dengan jumlah penerbangan sebanyak 10.156. Dari angka tersebut, tingkat ketepatan waktunya adalah 86,30 persen atau sekitar 8.765 penerbangan. Sebanyak 1.383 penerbangan (10,94 persen) yang mengalami keterlambatan.
Posisi ketujuh dan kedelapan masing-masing ditempati oleh Sriwijaya Air dan Indonesia AirAsia masing-masing dengan jumlah penerbangan 65.950 dan 22.536. Dari angka itu, sekitar 54.745 (83,02 persen) penerbangan Sriwijaya Air tercatat tepat waktu dan 11.195 (16,98 persen) yang terlambat. Sementara itu penerbangan Indonesia AirAsia yang tepat waktu adalah 17.730 (78,67 persen) dan 4,801 (21,30 persen) terlambat.
Selanjutnya, Citilink dan Lion Mentari Airlines masing-masing berada pada urutan kesembilan dan kesepuluh dengan jumlah penerbangan masing-masing 54.881 dan 171.498. Dari jumlah ini, sekitar 42.915 penerbangan Citilink (78,20 persen) tepat waktu dan 9.807 (17,87 persen) yang terlambat. Sedangkan, Lion dengan tingkat ketepatan hanya 126.569 (73,80 persen) dan 44.929 penerbangan (26,20 persen) yang terlambat.
Kemudian disusul Wings Air yang mempunyai 41.117 penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu sebesar 71,12 persen. Selanjutnya adalah Aviastar yang mempunyai 1.522 penerbangan dengan tingkat ketepatan waktu 69,40 persen. Sedangkan maskapai penerbangan Kalstar Aviation mencatatkan ketepatan waktu sebesar 65,30 persen.
Dan posisi terakhir dipegang oleh Trigana Air dan Transnusa dengan tingkat ketepatan waktu masing masing 62,91 persen dan 30,69 persen.
Baca juga:
Biar jera, Kemenhub siapkan sanksi berat bagi maskapai 'hobi' delay
Meski delay berkali-kali, izin maskapai penerbangan takkan dicabut
Banyak maskapai bangkrut, hak penumpang dan karyawan harus terjamin
Sejak 9 Februari, Garuda satukan airport tax ke harga tiket
Penumpang Lion Air tak bisa pindah ke 'lain hati'?
Dua bank Timur Tengah 'guyur' Garuda Indonesia Rp 5,8 triliun