Ini kata Ahok soal rencana Indonesia impor jeroan sapi
"Saya kira kalau pemasarannya industri atau hotel ya boleh-boleh saja, dari pada kekurangan," kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok angkat bicara terkait rencana pemerintah mengimpor jeroan untuk menekan harga daging yang masih tinggi. Ahok sendiri mengaku belum mengetahui pasti rencana ini, namun dia mengharapkan barang tersebut tak dijual di pasar tradisional.
"Saya kira kalau pemasarannya industri atau hotel ya boleh-boleh saja, dari pada kekurangan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/7).
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Kapan tongseng daging sapi biasanya disantap? Hidangan ini sering disantap dengan nasi putih hangat dan kerupuk sebagai pelengkap.
-
Kapan bistik daging sapi Jawa disajikan? Sajikan bistik daging dengan pelengkap seperti kentang goreng, selada, buncis dan wortel rebus. Nikmati selagi hangat.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sate sapi di Warung Pak Djamil? Unik Berbeda dari yang lain, sate di warung ini menggunakan daging sapi. Mengutip YouTube Liputan6, sate dibuat menggunakan daging sapi tanpa lemak dicampur bumbu kacang.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan opor daging sapi biasanya dimasak? Untuk menyemarakkan hidangan di hari raya Idul Fitri nanti, tak ada salahnya Anda berkreasi dengan menyajikan opor daging sapi di meja makan.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi sebelumnya mengatakan, rencana impor jeroan ini merendahkan martabat bangsa Indonesia.
"Jeroan di negara-negara Eropa dipakai untuk makanan anjing dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia," kata Tulus seperti ditulis Antara, Rabu (13/7).
Tulus mengatakan, beberapa negara memperlakukan jeroan sapi sebagai sampah dan hanya memperbolehkan ekspor untuk keperluan konsumsi nonmanusia.
Karena itu, mengimpor bahan makanan yang dianggap sampah di negara asalnya, apalagi untuk dikonsumsi masyarakat, merupakan perendahan terhadap martabat bangsa.
"Silakan saja pemerintah mengimpor jeroan sapi. Namun, jangan untuk konsumsi manusia. Jangan mengimpor dan menjual sampah untuk dikonsumsi masyarakat," tuturnya.
Tulus meminta pemerintah tidak mengalihkan ketidakmampuannya menurunkan harga daging sapi dengan cara mengimpor jeroan. YLKI mengimbau masyarakat untuk tidak membeli dan mengonsumsi jeroan sapi impor karena bisa membahayakan kesehatan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan membuka kembali keran impor jeroan dan daging potongan sekunder atau secondary cut kepada kepada pihak swasta dan BUMN setelah menutupnya sejak 2015.
Pelonggaran impor jeroan dan daging sekunder itu bertujuan untuk menekan harga daging sapi di Tanah Air terutama di DKI Jakarta dan daerah sekitarnya. Amran akan merevisi Peraturan Menteri Pertanian No. 58/Permentan/PK.210/11/2015 tentang Pemasukan Karkas, Daging, dan/atau Olahannya ke Dalam Wilayah Negara RI. Beleid itu merupakan revisi dari Per mentan No. 139/Permentan/PD.410/12/2014 yang menjadi dasar pelarangan importasi jeroan sejak Januari 2015.
Baca juga:
Di Eropa jadi sampah, impor jeroan sapi rendahkan martabat bangsa
Badan Karantina jamin daging kerbau asal India bebas penyakit
Kehalalan daging kerbau India dipertanyakan, ini jawaban Mentan
Pemerintah diminta siapkan pasokan daging Ramadan 2017 dari sekarang
Di Pasar Minggu, ada daging segar dijual Rp 75.000 per Kg
Jelang lebaran, daging sapi di Aceh naik jadi Rp 160 ribu per kilo
H-2 Lebaran, harga daging di Lubuklinggau tembus Rp 150 ribu/kg