Ini kata Mendag Enggar soal larangan CPO di Uni Eropa ditunda hingga 2030
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia tetap saja mengharapkan Uni Eropa mencabut larangan terhadap minyak sawit Indonesia. Meski Uni Eropa mengundur rencana larangan hingga 2030, namun tetap saja rencana itu tetap saja memberikan sentimen negatif terhadap industri sawit.
Uni Eropa mengulur waktu larangan terhadap minyak sawit Indonesia hingga 2030. Sebelumnya larangan terhadap minyak sawit Indonesia direncakan diberlakukan pada 2021.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia tetap saja mengharapkan Uni Eropa mencabut larangan terhadap minyak sawit Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Apa itu ketan unti? Ketan uti merupakan jenis kudapan ringan khas warga keturunan Portugis di Kampung Tugu.Berdasarkan sejarahnya, wilayah ini memang sudah disiapkan Belanda sebagai permukiman para pekerja yang didatangkan Belanda untuk membantu peningkatan ekonomi di masa silam.
"Ya walaupun mereka undur dari 2021 ke 2030, tapi kita tetap persoalkan seyogyanya tidak dibatasi. Seandainya kita juga membatasi Airbus sampai 2030 kan juga tidak enak kan. Atau kita bilang wine Eropa sampai 2030 tidak baik," ungkapnya ketika ditemui di acara Halal Bil Halal di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/6).
Menurutnya, meski Uni Eropa mengundur rencana larangan hingga 2030, namun tetap saja rencana itu tetap saja memberikan sentimen negatif terhadap industri sawit juga terhadap situasi perdagangan dengan Indonesia.
"Memang bukan alasannya semata-mata mengenai petani, tapi kita minta UE untuk tidak diberikan seolah-olah sampai, karena pengertian sampai 2030, adalah impor biodiesel kita sampai 2030," katanya.
Pihaknya pun sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menghadapi rencana larangan tersebut. Meskipun demikian rencana 'melawan' UE itu belum dibicarakan secara intens oleh Pemerintah.
"Kan tidak baik. Kami juga membuat ancang-ancang, untuk wine, untuk pesawat terbang, kita mau pesawat terbang yang gunakan biodiesel. Untuk pengganti avturnya murni. Barangkali kita sudah bicara dengan Boeing, kita pakai Boeing lah," katanya.
"Kalau mereka menerapkan begitu, ancang-ancang kita juga mungkin, pertimbangan, kita siapkan kalau alasan deforestasi, itu peternakan sapi itu menghabiskan hutan banyak sekali. Karena kita punya banyak Padang ilalang di Sumba, kita bisa bikin disana tanpa deforestasi. Kita bilang mohon maaf, kita nggak impor dulu, keju, karena nanti deforestasi juga," imbuhnya.
Karena itu, politisi Nasdem ini mengharapkan Uni Eropa seharusnya tidak saja mengundurkan waktu, melainkan mencabut larangan terhadap minyak sawit Indonesia.
"Jadi mari kita duduk dan jangan mulai trade war. Eropa tidak setuju dengan trade war, don't even start. Itu tidak baik. Jangan menuduh negara lain lakukan trade war, tapi secara tidak langsung itu juga bentuk trade war," tandasnya.
Baca juga:
Ini strategi pemerintah perbaiki defisit neraca perdagangan
Asian Agri target punya 100.000 hektare lahan kemitraan dengan petani di 2018
Mendag Enggar: Masih ada peluang India turunkan bea masuk CPO Indonesia
Pengusaha yakin Vatikan akan dukung Indonesia perangi boikot CPO
Perundingan perdagangan CPO dengan Tunisia dan Maroko dimulai setelah Ramadan