Ini langkah bos BI hadapi pelemahan Rupiah hingga tembus Rp 15.100-an per USD
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo berkomitmen untuk mengendalikan depresiasi nilai tukar Rupiah. Salah satunya yakni dengan melakukan penetrasi di pasar valuta asing (valas).
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini terus melemah hingga di atas level Rp 15.100-an per USD. Angka ini jauh melampaui target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 13.400 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo berkomitmen untuk mengendalikan depresiasi nilai tukar Rupiah. Salah satunya yakni dengan melakukan penetrasi di pasar valuta asing (valas).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
"Satu, kita terus berada di pasar tidak hanya memantau tapi langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan sesuai dengan mekanisme pasar. Menjaga agar suplai demand bergerak secara baik di pasar valas," kata Perry saat ditemui di Komples Masjid BI, Jakarta, Jumat (5/10).
Kemudian, langkah kedua, BI juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan di Indonesia.
"Kedua tentu saja berkomuniaksi dengan para pelaku dengan perbankan, sektor riil termasuk komunikasi dengan eksportir maupun para importir kalangan pengusaha. Sejauh ini suplai demand berjalan baik. Apresiasi kepasa pengusaha yang sama-sama mensuplai valasnya juga perbankan menjaga mekanisme pasar," kata Perry
Selanjutnya, instrumen kebijakan BI baru mengenai transaksi pasar Non Deliverable Forward (DNDF) di dalam negeri atau Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) yang diluncurkan seminggu lalu, ini diharapkan untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Tiga tentu saja mempercepat perisapan teknis berlakunya domestik NDF. Sceara ketentuan kan sudah berlaku tetapi teknis operasional perlu ada persiapannya," jelasnya
Terakhir, kata Perry yakni dengan mendorong beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan. "Koordinasi dengan Bapak Menko (Darmin Nasution) lbu Menkeu (Sri Mulyani Indrawati, Ketua OJK (Wimboh) terus diperkuat langkah lanjutan penurunan defisit. Tentu sjaa pada waktunya akan kita komunikasikan," pungkasnya.
Baca juga:
Menko Darmin sebut dampak pelemahan Rupiah pada industri nasional belum besar
Pemerintah janjikan solusi pelemahan Rupiah dalam waktu dekat
Rizal Ramli tuntut gerak cepat pemerintah atasi pelemahan Rupiah
Tolak komentari Ratna lagi, Sandiaga ingatkan dolar sudah Rp 15 ribu
Atasi defisit transaksi berjalan, Indonesia wajib ramah investasi asing
Dolar tembus Rp 15.000, BI yakinkan masih aman