Ini Penyebab Harga Telur Ayam Naik Jadi Tertinggi Sepanjang Sejarah
Harga telur ayam kini menjadi sorotan karena harganya yang begitu mahal. Hari ini, harga telur ayam ras seluruh provinsi Indonesia naik menjadi Rp31.000 per kg atau naik sekitar 0,49 persen. Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta harga telur ayam ras naik sekitar 1,62 persen atau Rp31.350 per kg
Harga telur ayam kini menjadi sorotan karena harganya yang begitu mahal. Hari ini, harga telur ayam ras seluruh provinsi Indonesia naik menjadi Rp31.000 per kg atau naik sekitar 0,49 persen. Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta harga telur ayam ras naik sekitar 1,62 persen atau Rp31.350 per kg
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam bahkan mencecar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait tingginya harga telur ayam di pasaran. Menurutnya, harga yang saat ini berlaku di pasaran jauh lebih tinggi dari harga normal dan merupakan tertinggi sepanjang sejarah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana kondisi harga beras di pasaran saat ini? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Mengapa temuan ini sangat berharga? Mengingat sebagian besar provinsi berada di bawah kendali negara Jin pada masa ini, temuan ini sangat berharga untuk penelitian negara-negara feodal di wilayah selatan Shanxi selama periode Zhou Barat dan interaksinya dengan negara bagian Jin.
-
Kenapa banyak warganet bercanda tentang harga bawang? Banyak warganet bercanda bahwa jika harga bawang naik, mungkin itu karena David Beckham yang menanamnya.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi Luckman menyebut bahwa kenaikan harga telur ayam ras disebabkan biaya yang dibebankan terhadap unit produksi atau peternak yang cukup mahal. Kondisi ini membuat para peternak kecil tidak mempunyai daya tahan untuk bertahan dengan harga telur yang murah.
Adhi menjelaskan, telur merupakan bahan baku yang harus selalu fresh product. Karena biaya yang dibebankan cukup tinggi, maka para peternak membutuhkan banyak modal. Sehingga mau tidak mau mereka harus menaikan harga telur.
"Mereka kalau tidak naik, tidak punya modal untuk membeli lagi," jelas Adhi.
Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri mengatakan, kenaikan harga telur ini merupakan harga tertinggi dalam sejarah di 5 tahun terakhir.
"kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus diselesaikan bukan lari dari persoalan," kata Abdullah, pada keterangan resmi, Selasa (23/8).
Pihaknya meminta kepada Kementerian Perdagangan agar melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan.
Upaya Harus Dilakukan
Upaya yang dimaksud adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus dilakukan ke depan bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut.
"Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi. Telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya jika tinggi harganya maka jadi masalah. Kami harapkan bisa menyelesaikan persoalan telur dalam waktu sesingkat-singkatnya," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberi sinyal bahwa dirinya akan melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha di sektor telur.
"Mudah-mudahan tiga minggu, satu bulan mendatang sudah turun lagi tapi dengan harga yang wajar. Konsumen beli tidak berat tapi peternak tidak rugi," ucap Mendag Zulkifli, Jakarta, Rabu (24/8).
Lebih lanjut, untuk ideal harga telur menurutnya sekitar Rp28.000 hingga Rp29.000 per kilogram.
"Kalau telur Rp28.000 sedang, Rp29.000. Kalau dia (telur) Rp24.000 itu tutup dia (pelaku usaha telur)," imbuhnya.
(mdk/idr)