Ini Rincian Belanja Dana PEN Sebesar Rp483,9 Triliun per 12 November 2021
Secara rinci, realisasi kluster kesehatan mencapai Rp129,30 triliun atau 60 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster perlinsos (perlindungan sosial) sebesar Rp139,04 triliun atau 74 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster program prioritas yaitu Rp74,39 triliun.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, realisasi anggara program pemulihan nasional (PEN) sampai dengan 12 November 2021 mencapai Rp483,91 triliun. Angka tersebut setara dengan 65 persen dari pagu yang disiapkan yaitu sebesar Rp744,77 triliun.
"Realisasi pemulihan ekonomi nasional mencapai Rp483,91 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (15/11).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Siapa yang Airlangga apresiasi dalam penerapan ekonomi sirkular? Lebih lanjut, Airlangga mengapresiasi banyaknya perusahaan rintisan (startup) dan bisnis baru yang menerapkan prinsip 9R dalam ekonomi sirkular.
-
Kenapa Menko Airlangga Hartarto mengundang duta besar negara OECD? Pertemuan ini untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.
Adapun secara rinci, realisasi kluster kesehatan mencapai Rp129,30 triliun atau 60 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster perlinsos (perlindungan sosial) sebesar Rp139,04 triliun atau 74 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster program prioritas yaitu Rp74,39 triliun.
Realisasi kluster dukungan UMKM dan korporasi adalah sebesar Rp78,73 triliun atau sebesar 48 persen dari pagu disiapkan. Realisasi kluster insentif usaha sebesar Rp62,47 triliun.
Kemudian realisasi klaster Kesehatan sebesar Rp129,30 triliun digunakan antara lain yang utama adalah untuk diagnostik (testing dan tracing realisasi sebesar 68,7 atau Rp3,09 triliun. Therapeutic, untuk insentif dan santunan nakes sebesar 76 persen atau Rp14,47 triliun.
Selanjutnya, untuk pengadaan vaksinasi 46 persen atau Rp26,6 triliun. Sedangkan realisasi dari klaster perlindungan sosial sebesar Rp132,49 triliun antara lain digunakan untuk program PKH sebesar 94,3 atau Rp 26,69 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun.
Kartu Sembako sebesar 66 persen atau Rp33,22 triliun dari pagu Rp49,89 triliun. BLT Desa sebesar 65 persen atau Rp 18,85 triliun dari pagu Rp28,80 triliun. BSU (Bantuan Subsidi Upah) sebesar 76 persen atau Rp6,70 Triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Kartu Prakerja hingga per 12 November 2021, Telah diberikan kepada sebanyak 5.932.867 penerima untuk batch 12 hingga 22, dan 5.764.498 penerima telah menyelesaikan pelatihan, dan 5.667.110 juta penerima telah mendapatkan insentif. Total insentif disalurkan selama 2021 sebesar Rp11,6 triliun.
Baca juga:
Pemerintah Masih Kaji Keikutsertaan RI dalam Vaccinated Travel Lanes
Penambahan Kasus Covid-19 RI Diklaim Lebih Kecil Dibanding Negara Lain
Per 12 November 2021, Pemerintah Sudah Habiskan Dana PEN Rp483,9 Triliun
Kunci Keberhasilan Industri Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19
Warga NU Diminta Bantu Cegah Penyebaran Covid-19 Demi Pemulihan Ekonomi 2022