Ini Sumber Uang Warga Kampung Tuban yang Viral Barengan Beli Mobil Baru
Kampung Sumurgeneng tengah viral. Hal ini lantaran warganya secara berbarengan beli mobil baru usai mendapat ganti rugi pembebasan lahan dari PT Pertamina.
Kampung Sumurgeneng tengah viral. Hal ini lantaran warganya secara berbarengan beli mobil baru usai mendapat ganti rugi pembebasan lahan dari PT Pertamina.
Dalam sebuah video, arak-arakan mobil baru nampak memenuhi jalan masuk menuju kampung. "Beli Mobil barengan setelah tanahnya dibeli Pertamina," seperti dikutip dari Instagram @memomedsos.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Proyek yang menjadi sumber rezeki warga kampung ini ialah pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) PT Pertamina di Tuban. Proyek ini memiliki nilai USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp225,37 triliun. Pembangunan ini diperkirakan akan selesai pada 2026 mendatang.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pembangunan kilang minyak di lahan seluas 900 hektare ini, bakal memberi dampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut.
"Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Dampaknya juga tentu akan sangat besar dirasakan masyarakat sekitar proyek, khususnya Tuban dan sekitarnya," kata Nicke.
Sebagai salah satu kilang tercanggih di dunia, Kilang Pertamina Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300.000 barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Kilang Tuban juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun. Selain itu, bahan bakar minyak yang dihasilkan akan bersifat ramah lingkungan.
"Seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia yakni Euro5, yang sangat ramah dengan lingkungan," imbuhnya.
Respons Warga pada Proyek Kilang
Pada tahap early work NGRR Tuban, Pertamina telah memperkerjakan 287 orang di mana 86 persen atau 247 orang merupakan warga sekitar yang berasal dari 5 desa sekitar proyek. Per Juni 2020, Pertamina telah menuntaskan pekerjaan land clearing seluas 326 hektar serta pekerjaan restorasi telah mencapai 184.400 meter persegi atau 88 persen dari total 20 hektar. Progres pekerjaan lainnya yakni lingkup teknik hampir mencapai 30 persen.
Samino, salah satu warga Tuban yang kini bekerja di NGRR Tuban bagian land clearing menyatakan bersyukur dan menyambut baik pembangunan kilang Pertamina. "Dulu saya kerja serabutan sebagai buruh tani atau bangunan, kini bisa bekerja di proyek kilang," ujarnya.
Hal senada juga dikemukakan Siti Nurwahyuni, warga Tuban yang bekerja sebagai safety man di proyek kilang Pertamina.
"Setelah saya lulus kuliah, saya bisa bekerja di proyek Kilang Tuban. Saya senang bisa bekerja di sini, tidak harus jauh-jauh keluar kota untuk mencari pekerjaan. Saya juga disediakan rumah untuk tempat tinggal," ujarnya.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Talulembang optimistis terhadap pembangunan kilang Tuban yang sesuai target berkat dukungan seluruh stakeholder terutama dukungan masyarakat Tuban.
"Sekarang kita bersyukur warga sudah membuka diri setelah adanya proses komunikasi dan kerjasama yang baik antara Pertamina, Pemda dan warga setempat," kata Ignatius.
Penerimaan itu, kata Ignatius ditandai dengan tuntasnya proses appraisal, pengukuran dan pembebasan lahan oleh BPN dan Pemda Tuban di beberapa desa di kecamatan Jenu, sepeti Desa Kaliuntu, Sumurgeneng dan Wadung. Saat ini, proses pembayaran lahan masyarakat teru berlangsung melalui kerjasama Pertamina dengan perbankan BUMN.
"Proses pembayaran lahan tinggal sedikit lagi, sisanya akan kita tuntaskan paling lambat di bulan September 2020," imbuh Ignatius.
Ignatius menambahkan pembangunan kilang Tuban akan menyerap 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dia menegaskan, Pertamina berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal secara optimum.
"Banyaknya warga lokal yang terlibat dalam pengerjaan proyek ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat. Belum lagi tumbuhnya UMKM sebagai multiflier efek dari keberadaan kilang ini," terang Ignatius.
(mdk/bim)