Ini tiga isu panas dalam melanjutkan program sejuta rumah murah
Pemerintah optimis program sejuta rumah 2016 akan jauh lebih sukses dibanding 2015.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Syarif Burhanuddin mengaku optimis pelaksanaan program sejuta rumah pada tahun 2016 ini bisa lebih baik dibanding 2015 lalu. Pihaknya berjanji akan berusaha menyelesaikan beberapa persoalan terkait masalah regulasi, pertanahan serta mendorong peran pemerintah daerah agar bisa memberikan kontribusi secara aktif dalam pelaksanaan program perumahan di daerahnya masing-masing.
"Kami optimis pelaksanaan program sejuta rumah tahun 2016 ini akan lebih baik dari pada tahun 2015 lalu. Tentunya perlu didukung dengan berbagai penyelesaian masalah regulasi, pertanahan dan dukungan dari pemerintah daerah," ujar Syarif Burhanuddin seperti ditulis situs kementerian di Jakarta, Senin (18/1)
-
Siapa yang bisa mengajukan untuk mendapatkan rumah murah tersebut? Adapun masyarakat Kota Bandung yang tertarik memiliki rumah ini perlu memperhatikan sejumlah hal, seperti pemilik harus berpenghasilan setidaknya Rp4 sampai Rp8 juta per bulan, wajib warga negara Indonesia, tercatat secara administrasi kependudukan sebagai warga Kota Bandung dan belum pernah menerima hunian subsidi.
-
Siapa yang memutuskan untuk menjual rumah mewahnya? Sebagaimana diketahui, Jeremy Teti telah memutuskan untuk menjual rumahnya dan meninggalkan ibukota.
-
Siapa pemilik rumah bersejarah di Desa Purwosari? Rumah itu menyimpan banyak cerita pada masa pendudukan Belanda. Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal. Tak banyak yang tahu, rumah itu memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Dulunya, rumah itu pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kendal. Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Kapan Sarita Abdul Mukti memutuskan untuk menjual rumahnya? Terlepas betapa mewahnya kediaman Sarita, ternyata rumah ini adalah salah satu rumah yang tengah dijual.
-
Apa saja jenis rumah yang ditawarkan dalam program kredit rumah di Jakarta pada zaman Belanda? Dari surat kabar yang beredar di masa itu yakni Locale Techniek, ada beberapa jenis rumah yang ditawarkan. Jenis rumah itu nantinya akan disesuaikan dengan ketentuan kredit yang dipilih para korban kebakaran. Beberapa rumah tersebut di antaranya rumah “Gedekt” atau rumah bambu, rumah “Gedekt II”, rumah “Gedekt III”, rumah Gedekt “IV”, rumah Gedekt “V” dan terakhir rumah tembok yang cukup mewah.
-
Kenapa rumah ini dijual? Abdi menyebut jika alasan keluarganya menjual rumah tersebut karena terlalu besar dan kurang maksimal dalam pengelolaannya.
Menurut Syarif, setidaknya ada tiga isu panas yang menjadi fokus kementerian dalam mendorong terlaksananya program sejuta rumah di tahun ini. Pertama adalah soal regulasi, di mana hal ini melibatkan instansi dan kementerian/ lembaga lain. "Dukungan dari Kementerian ATR/ BPN serta Kementerian Dalam Negeri dalam masalah regulasi terkait program perumahan harus dioptimalkan," terangnya.
Isu panas yang kedua adalah masalah pertanahan atau bank tanah (land banking). Program sejuta rumah tentunya tidak dapat dilaksanakan dengan baik apabila ketersediaan tanah untuk pembangunan rumah masyarakat tidak ada. Namun dirinya juga menyatakan sudah ada dukungan dari Kementerian Keuangan untuk menyerahkan tanah-tanah yang dimilikinya untuk lokasi perumahan masyarakat.
Selanjutnya, isu panas yang ketiga adalah mengenai dukungan Pemda dalam Program Sejuta Rumah ini. Kemudahan perizinan dari Pemda untuk pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah adalah hal yang harus didahulukan sehingga pengurusannya tidak berbelit-belit dan memakan waktu dan biaya yang mahal.
"Kami tetap minta Pemda untuk mempermudah perizinan bagi pelaksanaan program sejuta rumah di daerah. Jika memang pengurusan perizinan bisa dipercepat dan disederhanakan tentunya Pemda juga terbantu karena masyarakatnya akan memiliki rumah yang layak huni," tutupnya.
Baca juga:
2016, Harga rumah subsidi naik 5 persen
Dari program sejuta rumah, pemerintah sudah bangun 660.474 unit
Luncurkan instrumen sekuritas, SMF targetkan raup Rp 1,5 T
Proyek satu juta rumah murah dilanjutkan, Agung Podomoro siap bangun
REI harap ada paket beli rumah bagi masyarakat pengasilan Rp 7 juta