Inovasi Pembangunan Pembangkit Listrik PP Sabet Penghargaan Asian Power Awards
Direktur Operasi-3 PT PP, Abdul Haris Tatang mengatakan, pihaknya telah melakukan terobosan baru dan langkah yang besar dalam menuntaskan proyek pembangkit listrik dari sisi kualitas pekerjaan yang rapi, waktu pengerjaan, efisien terutama dari sisi HSE.
Salah satu perusahaan konstruksi dan investasi di Indonesia, PT PP (Persero) Tbk (Perseroan) gencar melakukan terobosan baru dan meningkatkan inovasi dalam setiap proyek yang dikerjakan. Salah satu contohnya yaitu perusahaan telah bekerjasama dengan Wartsila Finland sebagai pemasok utama gas engines yang diperlukan untuk pembangkit listrik. Seluruh mesin pendukung pembangkit listrik dirakit dan dikirim langsung dari Finlandia ke Indonesia melalui pengiriman jalur laut.
Direktur Operasi-3 PT PP, Abdul Haris Tatang mengatakan, pihaknya telah melakukan terobosan baru dan langkah yang besar dalam menuntaskan proyek pembangkit listrik dari sisi kualitas pekerjaan yang rapi, waktu pengerjaan, efisien terutama dari sisi HSE (Health, Safety, Environment) sehingga mampu menghasilkan pembangkit listrik berkualitas tinggi.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Bagaimana peran PT Semen Indonesia dalam pembangunan Stadion GBK? Bangunan pada Stadion GBK menggunakam Semen Gresik yang mana PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkontribusi dalam menyukseskan program pembangunan yang dicanankan oleh pemerintah solusi produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
"Berbagai tantangan yang dihadapi selama proses konstruksi, mulai dari keterbatasan sumber daya, jalur pengiriman engine gas yang jauh, tantangan geografis, kondisi cuaca serta masa konstruksi yang cukup singkat, tidak menjadi hambatan bagi tim proyek Perseroan dalam membangun empat pembangkit listrik tersebut," kata Abdul Haris dikutip keterangannya di Jakarta.
Menurutnya, dengan sinergi dan koordinasi yang baik seluruh stakeholders, tantangan tersebut mampu membawa warna tersendiri, hingga akhirnya empat pembangkit listrik selesai dengan kualitas terbaik dan tepat waktu, tepat biaya, menerangi rumah-rumah masyarakat di daerah terpencil Indonesia.
Terobosan dan inovasi yang dilakukan perusahaan terbukti berhasil. Perusahaan menyabet 4 penghargaan sekaligus dalam ajang Asian Power Awards 2019. Penghargaan diberikan oleh Editor In Chief Asian Power Magazine Tim Charlton kepada Direktur Operasi-3 Perseroan Abdul Haris Tatang.
Dijuluki sebagai ajang Oscar-nya dunia industri energi, Asian Power Awards telah melakukan riset dan penilaian terhadap proyek-proyek energi yang memiliki inovasi dan terbukti sukses menjadi pemain penting dalam industri energi di Asia. Tahun ini, terdapat 4 kategori dan 25 sub kategori yang diperlombakan, di mana Perseroan berhasil meraih 4 penghargaan :
1. Kategori Renewable Projects , “Wind Power Project of The Year” untuk Tolo 1 Wind Power Plant 72 MW
2. Kategori Renewable Projects, “Solar Power Project of The Year” untuk Solar PV Power Plants 42 MW in 4 Locations in Indonesia
3. Bronze Award - Kategori Supporting Projects, “Fast-Track Power Plant of The Year” untuk Mobile Power Plant and Fixed Type Gas Engine Power Plant Package VII
4. Gold Award - Kategori Supporting Projects, “Dual Fuel Power Plant of The Year” untuk Mobile Power Plant and Fixed Type Gas Engine Power Plant Package VII.
Saat ini, konsumsi listrik di Indonesia secara kontinyu terus menunjukkan peningkatan dan telah mengubah gaya hidup penduduknya. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, konsumsi listrik di Indonesia di tahun 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (KWH)/kapita naik 5,9 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan konsumsi listrik masyarakat akan meningkat menjadi 1.129 KWH/kapita. Untuk mengantisipasi kenaikan ini, pemerintah juga meningkatkan kapasitas pembangkit pada tahun ini menjadi sebesar 65 GW dari realisasi tahun lalu sebesar 60 GW, salah satunya dengan mencanangkan program pemerintah 35 GW di Indonesia. Saat ini, rasio elektrifikasi di seluruh provinsi di Indonesia sudah di atas 70 persen, kecuali Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Guna mendukung program pemerintah 35 GW di Indonesia tersebut, terutama di daerah terpencil di timur Indonesia, Perseroan sebagai perusahaan konstruksi, EPC dan investasi terkemuka di Indonesia, diberikan kepercayaan untuk mewujudkan pembangunan 4 (empat) pembangkit listrik pada waktu yang bersamaan di lokasi yang terpisah dan berada di lokasi terpencil untuk Dual Fuel Mpbile Power Plant, yaitu :
• Mobile Power Plant 20 MW Nabire PLTMG, yang terletak di Nabire, Provinsi Papua, dengan masa pembangunan selama 6 bulan;
• Mobile Power Plant Ternate 30 MW PLTMG, yang terletak di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara, dengan masa pembangunan selama 6 bulan;
• Mobile Power Plant 20 MW Flores MHP, terletak di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan masa pembangunan selama 12 bulan;
• Mobile Power Plant PLTMG bontang 30 MW, terletak di Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, dengan masa pembangunan selama 9 bulan.
Baca juga:
Anak Usaha PT PP Garap Proyek SPAM Lintas Kota Pekanbaru Rp1,6 triliun
Inilah yang Dibangun Pengembang Besar di Ibu Kota Baru Kalimantan Timur
66 Tahun Berkarya, PT PP Sabet Predikat Industri Leader
4 BUMN Ini Siap Bantu Bangun Ibu Kota Baru
PT PP Catatkan Kontrak Baru Rp14,81 Triliun Hingga Juni 2019
Tunggu Regulasi Pemerintah, PT PP Tertarik Bangun Ibu Kota Baru