Investor Pasar Modal Tumbuh 44 Persen, Tak Surut Meski Ada Pandemi
Pandemi Covid-19 telah menjadi isu utama yang mempengaruhi roda perekonomian di dunia. Kendati demikian, situasi pandemi ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat serta perusahaan untuk masuk ke pasar modal.
Pandemi Covid-19 telah menjadi isu utama yang mempengaruhi roda perekonomian di dunia. Kendati demikian, situasi pandemi ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat serta perusahaan untuk masuk ke pasar modal.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, sampai Jumat 23 Juli 2021, indeks harga saham gabungan tercatat tumbuh 2,05 persen secara year to date (ytd). Per Juni 2021, terdapat 5,6 juta investor atau naik 44 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
"Situasi pandemi juga tidak menyurutkan minat masyarakat serta perusahaan untuk masuk ke pasar modal. Per Juni 2021 terdapat 5,6 juta investor atau naik 44 persen dibandingkan akhir tahun lalu," kata Inarno dalam konferensi pers pada Selasa (27/7).
Selain itu, BEI juga mencatat terdapat 26 pencatatan saham baru. Sehingga secara total, terdapat 738 perusahaan tercatat di bursa efek.
Inarno pun menegaskan bahwa BEI selalu mendukung pengembangan pasar modal melalui pelaksanaan aktivitas keuangan berkelanjutan. Dalam hal inovasi produk dan layanan, kata Inarno, BEI sudah memfasilitasi penerbitan berbasis green bond, green sukuk, serta indeks acuan investasi berbasis green investment.
"Akhir 2020, BEI sudah meluncurkan indeks baru yaitu indeks IDX ESG Leaders, yaitu indeks yang mengukur kinerja saham-saham di bursa efek Indonesia yang memimpin dalam ESG (Environmental, Social and Good Governance) rating, serta memiliki likuiditas yang tinggi dan kinerja keuangan yang baik," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IHSG Dibuka Menguat, Saham BNI dan Indofood jadi Andalan
Perusahaan Teknologi PropertyGuru Bakal Melantai Bursa Saham New York
Bakal Melantai di Bursa Saham, Hasnur Internasional Bidik Dana Segar Rp157 Miliar
IHSG Ditutup Menguat Tipis Dipengaruhi Perpanjangan PPKM
IHSG Dibuka Menguat, 7 Saham ini jadi Andalan Analis
IHSG adalah Indeks yang Mengukur Kinerja Semua Saham, Ketahui Fungsinya